Indonesia Kedatangan 2 Kapal Perang AL Perancis, Frigat Surcouf (F-711) La Fayette Class dan BPC Dixmude (L9015) Mistral Class - Radar Militer

24 April 2018

Indonesia Kedatangan 2 Kapal Perang AL Perancis, Frigat Surcouf (F-711) La Fayette Class dan BPC Dixmude (L9015) Mistral Class

BPC Dixmude (L9015)
BPC Dixmude (L9015)  

Seperti diberitakan oleh Jane’s (21/4) dan juga Biro Pers Kedutaan Besar Perancis, dua kapal perang AL Perancis yaitu BPC Dixmude (L9015) dan kapal perang siluman AL Perancis frigat Surcouf (F-711) mereka membawa pesan khusus.
Menurut Kolonel Laut (P) Salim selaku perwira penyambutan TNI AL, “Port Visit (kedua kapal perang) ini menunjukkan bahwa Angkatan Laut merupakan salah satu instrumen diplomasi terdepan dalam politik luar negeri dan membuktikan bahwa memang benar dalam tataran operasional Naval Diplomacy adalah domain Angkatan Laut.”
Penyambutan oleh ketiga kapal perang tersebut disambut dengan tarian daerah, marching band, dan prosesi pengalungan rangkaian bunga kepada masing-masing komandan kapal yang turun ke darat.
Kegiatan yang sangat bersahabat ini mendapat apresiasi dari pihak Perancis, serta perwakilan diplomatik kedua negara tersebut.
Kapal perang AL Perancis mampir yang ke Jakarta hari ini, dalam rangka mengikuti Komodo Multilateral Naval Exercise (MNEX) 2018 yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Seperti disampaikan Biro Pers Kedutaan Besar Perancis di Jakarta, kedua kapal perang tersebut adalah BPC Dixmude (L9015) yang merupakan kapal pendarat amfibi dan frigat Surcouf (F711).
Frigat Surcouf (F711) dari kelas frigat La Fayette merupakan salah satu frigat pertama di dunia yang mengaplikasikan desain siluman di seluruh badannya. Pembaca bisa melihat, desain frigat ini mulus tanpa tonjolan, untuk memecah gelombang radar. Seluruh tubuhnya dilabur cat khusus untuk menyerap gelombang radar.
Frigat sepanjang 125 meter, lebar 15,4 meter dan sarat air 4,8 meter ini punya bobot 3.200 ton dan memiliki kecepatan maksimal 25 knot berkat 4 mesin diesel SEMT Pielstick 12PA6V280 berdaya 21 ribu tenaga kuda.
Frigat kelas La Fayette ini dipersenjatai dengan meriam 100mm TR dan delapan buah rudal anti kapal Exocet Block III. Untuk senjata anti pesawat tersedia rudal Aster 15 di dalam sel peluncur vertikal serta 2 kanon 20mm F2 untuk pertahanan jarak dekat.
Kedatangan dua kapal perang AL Perancis yaitu frigat Surcouf (FS-711) dan kapal pendarat amfibi raksasa BPC Dixmude (L9015) yang sandar pada pukul 9 pagi tadi.
Kedua kapal perang ini memenuhi undangan TNI AL untuk mengadakan Komodo MNEX 2018 (Multinational Naval Exercise-2018).
Sedangkan BPC Dixmude (L9015) adalah kapal ketiga dari kelas Mistral yang merupakan kapal pendarat amfibi, atau juga sering disebut sebagai kapal induk helikopter. Dixmude juga sekaligus difungsikan sebagai BPC (bâtiments de projection et de commandement ) atau kapal komando.
Kapal induk helikopter kelas Mistral ini mampu membawa 16 buah helikopter angkut sedang NH90 atau heli serang Tiger, mampu membawa Main Battle Tank Leclerc sebanyak 40 buah atau 70 buah jika dicampur dengan panser, serta 450 oranng prajurit untuk misi jarak jauh, atau 900 prajurit untuk misi pendek.
Kapal ini mampu memiliki bobot kosong 16.500 ton dengan panjang 199 meter, lebar 32 meter, dan sarat air 6,3 meter, dan dipersenjatai secara ringan dengan rudal arhanud titik Mistral Simbad dan kanon RCWS Narwhal 20mm. (Aryo Nugroho)
Kapal Perang Inggris, HMS Albion (L14) Bersandar di Jakarta
Kapal perang Inggris, HMS Albion (L14) dilaporkan bersandar di Jakarta, tepatnya di pelabuhan Tanjung Priok. Kedatangan kapal perang Inggris ini adalah bagian dari penguatan kerjasama antara Inggris dan Indonesia.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia Minggu (22/4), kapal perang itu akan tiba hari ini di Jakarta, dan akan bersandar selama tiga hari. Selama di Indonesia, kapal perang itu akan terlibat dalam latihan gabungan dengan Angkatan Laut Indonesia dan juga akan ada pembicaraan antara Angkatan Laut kedua negara, mengenai peningkatan kerjasama dalam berbagai bidang.
“Kami memiliki hubungan pertahanan yang tumbuh dengan Indonesia yang mendukung kepentingan keamanan bersama kami dan mendorong kemakmuran. Pengerahan HMS Albion (L14) di Indonesia memberikan peluang untuk mendukung mitra kami dalam memberikan keamanan maritim di kawasan ini," ucap Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik.
"Seperti Indonesia, Inggris memiliki sejarah maritim yang kuat. Kami berbagi warisan perdagangan laut. Kami akan tetap menjadi negara maritim. Adalah kepentingan kami untuk menikmati domain maritim yang aman, mudah diakses dan berkelanjutan," sambungnya.
Sementara itu, Kapten Tim Neild, Komandan Pejabat HMS Albion (L14) menuturkan dia sangat menanti kunjungan ke Jakarta dan siap untuk membangun hubungan yang lebih baik dari Angkatan Laut Indonesia.
"HMS Albion (L14) adalah kapal perang yang sangat kuat, diawaki oleh awak pelaut yang sangat terlatih dan sangat profesional dan Royal Marinir dan kami sangat menantikan untuk mengunjungi Jakarta untuk membantu memperkuat ikatan antara Inggris dan Indonesia. Bendera Angkatan Laut di Asia-Pasifik menunjukkan bahwa Inggris siap bekerja dengan teman-teman dan sekutu kami untuk mempromosikan perdamaian, keamanan dan kemakmuran di seluruh wilayah vital ini," ucapnya. (Victor Maulana)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb