![]() |
Ilustrasi |
Kantor Berita Rusia RIA Novosti (11/4) memberitakan bahwa kemarahan Rusia sudah sampai di puncak ubun-ubun dengan segala tindak tanduk AS yang dengan gegabah mengancam Suriah dan menyatakan akan menghujani Pemerintah Assad dengan rudal karena tuduhan menyerang rakyatnya dengan senjata kimia.
Sampai sejauh ini belum ada bukti langsung maupun penyelidikan independen yang membuktikan kejahatan pemerintah Suriah.
Andrei Krasov, Deputi Kepala Komite Pertahanan Majelis Rendah Rusia Duma mengatakan bahwa kalau sampai AS melakukan serangan udara atas Suriah, Rusia akan menganggap serangan AS sebagai kejahatan perang Koalisi Negara Barat dan juga tindakan agresi militer.
Vladimir Shamanov, pensiunan Jenderal yang saat ini mengepalai komite urusan pertahanan di Parlemen Rusia menyatakan bahwa serangan AS bisa melukai prajurit Rusia dan kalau itu terjadi, memicu pembalasan dan perang terbuka dari Rusia.
Cukup Berbekal Berita Medsos, AS Sudah Yakin Untuk Serang Suriah
Al Masdar News (12/4) mengungkapkan fakta yang cukup menarik terkait dengan rencana penyerbuan AS ke Suriah, dengan kaitan atas tudingan bahwa Pemerintah Suriah telah meracuni rakyatnya sendiri di Douma dengan senjata kimia.
Saat Menteri Pertahanan James Mattis bersaksi di depan Komite Angkatan Bersenjata Kongres, anehnya Sang Menteri justru mengatakan bahwa Pentagon tidak memiliki bukti kuat bahwa Pemerintah Suriah memang sudah melakukan serangan senjata kimia ke Douma.
Sang Menhan hanya mengatakan bahwa ia dan pembantunya telah melihat video-video dari media sosial, tanpa konfirmasi dari media yang sahih. Alasannya, AS tidak punya pasukan di darat, jadi tidak bisa memverifikasi kebenaran klaim tersebut.
Sejumlah LSM seperti SOHR dan kelompok Helm Putih memang menyebarkan video mengenai apa yang nampak seperti korban serangan gas syaraf di Douma.
Berdasar bukti itu, tanpa mengirim verifikator independen, AS sudah yakin sekali hendak menyerbu Suriah. Mungkin Pemerintah AS perlu belajar dari Indonesia, bagaimana hoax sudah menghancurkan sendi-sendi sosial, dan bagaimana Tabayyun perlu dilakukan sebelum mengambil keputusan. (Aryo Nugroho)
Sumber : c.uctalks.ucweb.com/