RNS Perekop 310 |
Dengan kian dekatnya waktu pelaksanaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018, sejumlah kapal perang dari negara sahabat mulai berdatangan ke Indonesia. Setelah kapal perang Perancis dan Inggris, pada hari Minggu (29/4/2018), kapal perang dari Rusia telah merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal dari Rusia yang dimaksud adalah RNS Perekop dengan nomer lambung 310. Kapal yang diluncurkan pada 1978 ini punya status yang unik dalam MNEK 2018, dimana inilah kapal perang/latih yang dilibatkan pada ajang latihan angkatan laut multilateral yang akan berlangsung 4 - 9 Mei di Perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
RNS Perekop datang ke Indonesia di bawah komando kapten kapal Vladimir Cherokov. Sebagai kapal latih tempur, RNS Perekop membawa sekitar 300 kadet taruna, sementara awak kapal sendiri berjumlah 132 orang plus 30 instruktur. Karena berjenis kapal latih, bekal senjata yang dibawa terbilang biasa saja.
RNS Perekop dilengkapi empat pucuk kanon laras ganda kaliber 76 mm. Dua unit kanon tersebut ditempatkan pada bagian haluan. Senjata lainnya adalah dua pucuk kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) kaliber 30 mm. Untuk menghadapi ancaman dari kapal selam, kapal latih kuno ini menbawa satu unit peluncur roket anti kapal selam jenis RBU-2500.
Dirunut dari sejarahnya, kapal ini Dibangun pada era kejayaan Uni Soviet, kapal perang jenis ini dibangun oleh galangan Szczecin di Polandia.
RNS Perekop termasuk dalam Smolnyy Class training ship (Project 887). Lantaran kapal pertama di kalas ini adalah RNS Smolnyy yang diluncurkan pada 1976. RNS Perekop menjadi kapal kedua yang diluncurkan pada 1978, dan ada kapal ketiga RNS Khasan yang diluncurkan pada 1980. Dari ketiganya, RNS Khasan yang justru sudah dipensiunkan dengan di-scrap pada 1999. Kini RNS Smolnyy dan RNS Perekop beroperasi di bawah komando armada Rusia di Laut Baltik.
Dari spesifikasi, RNS Perekop punya bobot penuh 7.270 ton. Sebagai penggerak kapal ini adalah dua unit diesel dengan kekuatan 16.000 hp. Dari situ kapal latih ini sanggup berlayar sampai 17.000 km pada kecepatan jelajah 14 knots. Sementara kecepatan maksimumnya adalah 20 knots atau 37 km per jam.
Kapal latih dengan panjang 138 meter dan lebar 17,2 meter ini dilengkapi radar jenis air search Angara-M/Head Net-C 3 dan sonar Shelon hull mounted MF. Meladeni peperangan elektronik, RNS Perekop punya Cat Watch intercept.
Bila disandingkan dengan arsenal kapal perang di TNI AL, maka peran RNS Perekop sama persis dengan korvet latih KRI Ki Hajar Dewantara-364, bahkan korvet latih milik Indonesia tampil lebih modern dengan keberadaan rudal anti kapal MM38 Exocet. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/