![]() |
F-22 Raptor |
The Drive (22/7) memberitakan bahwa Angkatan Udara AS saat ini sedang mempertimbangkan penggelaran jet tempur tercanggihnya, F-22 Raptor, setelah mendapat komentar pedas dari Badan Auditor Negara atau GAO (Government Accountability Office).
GAO mengatakan bahwa AU AS terlalu membuang-buang jam terbang F-22 untuk misi patroli yang sebenarnya tak membutuhkan kehadiran pesawat siluman itu. Saat ini F-22 sendiri mengalami problem kesiapan rendah dan pilot-pilotnya tak punya waktu untuk melatih kemampuan misi superioritas karena sibuk patroli.
Padahal, F-22 sendiri jumlahnya sangat sedikit dan sudah tidak diproduksi lagi, tersebar di enam skadron. Menurut GAO, untuk tahun 2016 saja kurang dari 50 persen armada F-22 bisa mengudara untuk menjawab ancaman.
Karena seringnya melaksanakan patroli, lapisan cat siluman penyerap radar pada F-22 seringkali terkelupas karena terpapar panas, sehingga mengurangi kemampuannya menghilang dari radar.
Dukungan suku cadang bagi F-22 juga menjadi sangat terbatas karena tingkat produksinya yang sudah nol, termasuk dukungan bagi suku cadang mesin F-119 yang sangat canggih. Hal ini membuat satu pesawat yang butuh suku cadang harus menunggu lama untuk perbaikan.(Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com