![]() |
Gripen E Saab |
Pabrik pesawat asal Swedia, Saab AB, dulu secara resmi telah menyampaikan proposal penawaran penjualan jet tempur Gripen kepada Pemerintah Indonesia c.q Kementerian Pertahanan.
Bila Indonesia membeli satu skadron Gripen, maka pihak Swedia dalam hal ini Saab AB akan menyertakan tenaga kerja Indonesia ikut dalam pembuatan jet tempur mesin tunggal Gripen di Swedia.
Nantinya, mereka yang dikirim ini akan memperoleh ilmu dalam hal pembuatan pesawat tempur. Dari situ mereka kemudian bisa mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
“Dari 16 pesawat yang dibeli, enam pesawat akan dirakit di Indonesia. Engineer dan teknisi kami akan datang ke Indonesia dan membantu proses perakitannya,” tutur Carqvist kepala Saab di Indonesia kala diwawancarai sejumlah wartawan.
Menyangkut kerja sama dan alih teknologi antara Swedia dan Indonesia, Saab dapat membantu Indonesia membangun sebuah pusat teknologi (technology center).
Tempat ini nantinya akan menjadi ruang kreatif bersama antara Indonesia dan Swedia dalam menciptakan teknologi-teknologi baru yang dibutuhkan.
Bisa menyangkut kedirgantaraan maupun teknologi lainnya.
Peter Carlqvist memandang Indonesia sebagai sebuah negara besar yang memiliki segala potensi. Apa yang dibutuhkan, di sini semuanya ada.
“Tidak seperti kami di Swedia, banyak keterbatasan menyangkut sumber daya alam maupun manusia,” ujarnya.
“Maka filosofi kami kalau membuat sesuatu itu harus efisien, ini yang kami terapkan termasuk dalam membuat pesawat tempur,” tambahnya.
Pertanyaan kemudian, apakah biaya-biaya yang dibutuhkan untuk keperluan lain termasuk misalnya pengiriman tenaga kerja ke Saab itu terpisah dari biaya pembelian pesawat?
“Ya, terpisah. Dan itu bisa dibicarakan antara kedua belah pihak, Indonesia dan Swedia,” jelasnya.
Gripen Pernah Kalahkan Jet Tempur J-11 China
Beberapa waktu lalu Gripen C milik Angkatan Udara Thailand mampu membuat keok J-11 PLAAF (Sukhoi Su-27 Rusia versi China) dalam sebuah simulasi atau latihan gabungan.
Gripen kala itu mampu menang dengan skor fantastis 4 - 0.
Sontak berita ini langsung membetot perhatian, pasalnya J-11 didapuk diatas angin dalam duel tersebut. Mesin dengan dapur pacu yang lebih kuat, daya muat/kapasitas senjata, dan jarak jangkau, semuanya J-11 lebih unggul diatas kertas. (Roni Sontani)
Sumber : http://angkasareview.com