![]() |
Kapal Selam Kilo Class |
Jika Filipina tidak memiliki uang untuk membeli kapal selam pertamanya, Rusia bersedia untuk memberikan "pinjaman lunak" kepada Filipina untuk memperoleh kapal selam, kata Menteri Pertahanan Nasional (DND) Filipina Delfin Lorenzana pada hari Kamis (09/08).
Lorenzana mengatakan Rusia ingin menjual kapal selam diesel-elektrik kelas Kilo ke Filipina, yang memiliki displacement permukaan 2.350 ton, panjang 73,8 meter dan mampu melaju dengan kecepatan 17 hingga 20 knot.
Kapal selam ini dapat dipersenjatai dengan torpedo, rudal, dan ranjau laut serta memiliki daya jelajah sekitar 6.000 hingga 7.500 mil laut.
Di kawasan ASEAN, Vietnam diketahui mengoperasikan enam kapal selam kelas Improved Kilo dalam armadanya.
"Jika kita tidak punya uang, Rusia akan meminjamkan pinjaman lunak," kata Lorenzana.
"Pinjaman lunak" tersebut mengacu pada pembiayaan tanpa bunga atau di bawah suku bunga pasar.
Lorenzana mengatakan Filipina masih mencari pemasok kapal selam lain yang memungkinkan di Eropa, termasuk Prancis, dan menekankan bahwa program akuisisi kapal selam negara itu, termasuk pemasoknya, kemungkinan besar akan diselesaikan dalam 12 bulan ke depan.
"Mungkin dalam setahun, mungkin dalam 12 bulan ke depan. Mungkin kita bisa menyelesaikan ini. Jika hal ini disetujui, akan memakan waktu empat tahun untuk membuatnya, jadi kapal selam itu akan diserahkan ketika masa jabatan Presiden (Rodrigo Duterte) sudah berakhir," Kata Lorenzana.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Nasional FIlipina mengatakan untuk sebuah negara kepulauan seperti Filipina, pertahanannya dapat dianggap tidak lengkap tanpa adanya armada kapal selam.
"Untuk sebuah bangsa dengan wilayah maritim terutamanya sebagai negara pulau, pertahanan nasionalnya tidak lengkap tanpa kapal selam," tambahnya.
Lorenzana menekankan bahwa kekuatan kapal selam aktif yang efektif adalah deterrent besar untuk agresor karena kemampuannya untuk melakukan perjalanan di bawah air, memberinya elemen kejutan.
Armada kapal selam akan menjadi pendorong moral yang kuat untuk Angkatan Bersenjata Filipina, katanya.
Sementara itu, juru bicara DND Arsenio Andolong mengatakan, akuisisi kapal selam pertama negara itu akan dimajukan dalam Horizon Two dari Revisi Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Filipina (RAFPMP).
Pengadaan kapal bawah air itu sebelumnya dijadwalkan untuk Horizon Three, yang diperkirakan akan berjalan dari tahun 2023 hingga 2028 sementara Horizon Two dijadwalkan dari tahun 2018 hingga 2022. Anggaran untuk program ini kira-kira sebesar PHP300 miliar.
Horizon One mencakup periode 2013 hingga 2017 diantaranya telah menghasilkan pengadaan tiga frigat kelas Del Pilar, 12 pesawat tempur ringan FA-50PH, dua kapal sealift strategis. (Angga Saja - TSM)
Sumber : www.pna.gov.ph