Daftar 5 Peralatan Militer Buatan Rusia yang Dibeli China dan Berujung Kena Sanksi CAATSA dari AS - Radar Militer

22 September 2018

Daftar 5 Peralatan Militer Buatan Rusia yang Dibeli China dan Berujung Kena Sanksi CAATSA dari AS

Sukhoi Su-35
Bomber China 

Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan sanksi CAATSA kepada militer China terkait pembelian sejumlah senjata dari Rusia pada Jumat, 21 September 2018 seperti dilansir Reuters.
Sanksi ini ditujukan langsung kepada Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata China dan Kepalanya yaitu Li Shangfu.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan ada peningkatan transaksi jual beli antara China dengan Rosoboronexport, yang merupakan eksportir senjata kakap di Rusia.
Sanksi AS ini berupa larangan terhadap Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata China mengajukan izin ekspor senjata. Sanksi itu juga melarang pertukaran personel militer di bawah yurisdiksi AS.
Berikut ini beberapa peralatan senjata canggih yang diborong China dari Rusia versi SCMP:
1. Sukhoi Su-35
Kemenlu AS mengatakan China mendapat 10 unit Su-35 jet tempur pada Desember 2017. Ini membuat China menjadi negara pertama yang membeli jet tempur canggih, pesawat tempur yang dikembangkan dari basic Su-27.
Su-35 ini ditenagai dengan dua mesin AL-117S turbofan dan mampu melakukan manuver unik dengan kecepatan rendah. Jet tempur ini juga mampu melacak hingga 30 sasaran sekaligus karena dilengkapi dengan fitus radar multifungsi.
Beijing mulai menggunakan Su-35 ini terhadap Taiwan pada Mei 2018 saat menyeberangi Bashi Channel, yang terletak di antara Taiwan dan utara Filipina.
Pesawat tempur Sukhoi Su-35 tampil pertama kali di Dubai Air Show, UEA, pada13 November 2017. Su-35 merupakan jet tempur generasi 4++ tercanggih Rusia saat ini.
2. Sistem Rudal Anti-serangan Udara S-400 Triumf
Kemenlu AS mengatakan China menerima kiriman sistem rudal anti-serangan udara ini pada 2018, yang merupakan lanjutan kesepakatan kedua negara pada 2014.
Sistem anti-serangan udara canggih ini mampu mengejar target berupa jet tempur dari jarak 40 kilometer hingga 400 kilometer, yang terbang pada ketinggian 10-30 kilometer. Ini disebut sistem pertahanan udara berlapis.
Sistem ini mampu mendeteksi jet tempur siluman dan bisa menahan serangan elektronik, yang dirancang untuk membuat mekanisme rudal menjadi macet.
Satu sistem S-400 memiliki 384 rudal dengan 72 peluncur. Sistem ini bisa melacak hingga 300 target pada saat yang sama dan menyerang 36 target secara serentak. Rudal ini bisa melesat hingga Mach 15 atau 4.800 meter per detik.
Rusia juga bakal menjual sistem ini ke Turki, yang juga mendapat tentangan dari AS.
3. Helikopter Kamov Ka-32A11VS
China membeli 7 unit Kamov Ka-32A11VS multifungsi pada 2016 dan dua unit pada 2017. Helikopter ini cocok untuk berbagai misi seperti pemadaman kebakaran hutan, pencarian dan penyelamatan, serta patroli. Helikopter ini bisa dipasangi berbagai peralatan tambahan seperti water canon untuk pemadaman kebakaran. Rusia merancang helikopter ini untuk membawa kargo dan terbang pada daerah pegunungan.
4. AL-31F Engines
China memesang 150 unit mesin turbofan AL-31F. Sebanyak 100 unit telah diserahkan pada 2017 menurut lembaga kajian Swedia SIPRI.
China memesan mesin ini untuk dipasang pada jet tempur Shenyang J-15, yang berbasis di kapal induk. Shenyang merupakan modifikasi dari jet tempur Sukhoi Su-27.
China juga dikabarkan membeli mesin AL-31FM untuk dipasang pada pesawat jet tempur Chengdu J-20, yang merupakan jet tempur generasi ke-5.
5. D-30 Engines
China membeli mesin ini untuk dipasang pada pesawat angkut militer Y-20 dan pesawat pengebom H-6K, yang telah beroperasi sejak Oktober 2009 dan terbang hingga radius 3.500 kilometer.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb