Elbit AAIH, Helm Canggih Pilot Helikopter AH-64E Apache Guardian TNI AD - Radar Militer

11 Oktober 2018

Elbit AAIH, Helm Canggih Pilot Helikopter AH-64E Apache Guardian TNI AD

Panglima TNI
Panglima TNI 

Baru ada sepuluh pilot helikopter Apache Indonesia yang merasakan langsung kecanggihan helikopter tercanggih dunia yang dimiliki TNI Angkatan Darat ini. Helikopter jenis serang darat AH-64 Apache Guardian ini terparkir di Skuadron 11/Serbu Semarang dan rutin dipakai bermanuver terbang setiap hari.
Salah satu pilot helikopter buatan Boeing Amerika Serkat itu adalah Letnan Satu CPN Alexius Darmadian. Prajurit lulusan Akademi Militer Magelang 2012 itu menjadi satu dari sepuluh pilot terbaik Indonesia yang telah memiliki kualifikasi standar menjalani pelatihan di US Army Flank School Amerika Serikat.
Alexius mengaku menerbangkan AH-64E Apache menjadi kehormatan tersendiri baginya. Itu lantaran helikopter serang dengan persenjataan paling mutakhir dengan berbagai keunggulan dibanding heli-heli milik Indonesia sebelumnya.
"Tentunya sensasinya sangat berbeda. Ibaratnya kalau mobil, mobil Ferrari. Harganya 50 juta dolar (Amerika Serikat). Semua peralatannya, hitungannya memang sangat canggih," kata Alexius.
Untuk beradaptasi menunggangi helikopter Apache, Alex mengaku butuh waktu delapan bulan di Amerika. Di sana ia dididik khusus, utamanya mempelajari proses pengoperasian heli dengan sistem optik elektronik itu.
"Yang memakan proses karena kita dari sistem (heli) analog ke sistem digital. Lalu sensor di helm yang menggunakan instrumen di komputer semuanya bisa dilihat," katanya.
Kecanggihan pelindung kepala ini, Alex menjelaskan menjadi kunci pilot untuk mengontrol semua pesenjataan yang ada di helikopter Apache. Helm ini juga dilengkapi sensor inframerah yang memungkinkan membidik musuh dalam pertempuran pada malam hari.
"Dengan helm ini kita juga bisa mengakses langsung informasi misi melalui mission processor. Bisa juga mengendalikan arah tembakan dan menghitung kecepatan angin," ujarnya.
Pengadaan helm khusus pilot AH-64E Apache dilakukan oleh Kementerian Petahanan dengan menggandeng Elbit Systems of Amerika, Dort Worth, Texas pada 2015.
"Untuk satu helm harganya mencapai senilai Rp.500 juta. Satu helikopter Apache dibutuhkan dua helm karena awaknya dua," ujarnya.
Paling Canggih
Komandan Skuadron 11 Serbu, Letnan Kolonel Cpn Cahyo Purnomo, menambahkan bahwa helikopter AH-64E Apache adalah alutsista tempur yang mumpuni untuk melindungi negara dari serangan musuh di medan pertempuran.
Disebut paling canggih di dunia karena semua bagian dikerjakan oleh sensor komputer. AH-64E Apache Guardian bahkan menjadi helikopter digital pertama yang dimiliki Indonesia. Bukan hanya display yang berbasis komputer, tapi semua proses sistem, mulai menghitung senjata hingga menentukan bidikan juga dikerjakan komputer.
"Jadi gabungan optik dan elektronik yang sering kita sebut optic electronic sensor. Itu satu kemampuan yang dimiliki Apache," katanya.
Ada tiga jenis senjata yang dimiliki AH-64E Apache. Mulai dari otomatic gun canon 30 milimeter yang punya kemampuan menghancurkan musuh antara 1 hingga 3,5 kilometer. Canon itu bahkan mampu menembus baja setebal lima sentimeter. Helikopter ini juga dilengkapi roket yang punya kemampuan cukup menghancurkan musuh dengan jarak tembak 5-7 kilometer. Daya ledaknya sampai 50 meter.
Kecanggihan lain helikopter buatan negeri Paman Sam itu juga dilengkapi rudal air-to-ground (AGM) 114/R Hellfire yang bisa menghancurkan sasaran lapis baja seperti tank dengan peluru kendali semiaktif laser.
Helikopter AH-64E Apache yang dimiliki Indonesia baru 8 unit. Kementerian Pertahanan membeli AH-64E Apache dengan harga Rp.500 miliar per unit memalui kerja sama program management office menggunakan skema goverment to goverment atau antar-pemerintah di era Presiden SBY.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb