Museum Peta, Saksi Bisu Penggodokan Soedirman dan Soeharto - Radar Militer

23 Februari 2019

Museum Peta, Saksi Bisu Penggodokan Soedirman dan Soeharto

Museum Peta
Museum Peta 

Bogor memilik aset sejarah penting bagi kemiliteran Indonesia. Di kota hujan ini terdapat Museum dan Monumen Peta yang bukan hanya sekedar mengoleksi peninggalan tentara pejuang, tetapi juga menyimpan cerita awal perjuangan mereka.
Kepala Museum dan Monumen Peta, Kapten Infanteri Hendra Firdaus, mengatakan dulunya museum yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Bogor Tengah, ini adalah tempat tentara Pembela Tanah Air (Peta) mendapatkan pendidikan militer.
"Di sinilah tempat awal didiknya tentara Pembela Tanah Air, di museum inilah yang menjadi aktualisasi dididiknya para pemuda dari Jawa, Madura, dan Bali yang bergabung menjadi satu dalam wadah Peta dan Peta ini adalah embrio atau cikal bakal awal mula terbentuknya organisasi Tentara Nasional Indonesia," ujar Firdaus saat ditemui ayobogor.com belum lama ini.
Pertama kali memasuki museum ini, pengunjung akan disambut dengan patung Jenderal Soedirman di sisi kanan. Sedangkan di sisi kiri akan terlihat sebuah tank militer zaman dulu.
Di dalam museum, pengunjung akan disambut dengan relief yang menggambarkan kegiatan para tokoh Peta, seperti Jenderal Soedirman, Soeharto, dan Supriadi. Relief berwarna hitam tersebut berada di kanan dan kiri lorong museum.
"Banyak tokoh lulusan Peta yang kiprahnya besar terhadap bangsa ini, mereka adalah Jenderal Soedirman, Soeharto, Ahmad Yani, Wirahadikusumah, dan sepuluh kepala staf angkatan darat juga berasal dari tentara peta," kata Firdaus.
Selain memperlihatkan para tokoh, relief-relief ini juga menyajikan gambaran perekrutan dan pendidikan tentara Peta beserta tokoh Daidan (Batalion) Peta Blitar dan Magelang.
Museum ini memiliki ruangan dengan berbagai macam diorama, serta aneka ragam bentuk senjata. Senjata-senjata itu pada masanya dipergunakan oleh Peta dalam berbagai pertempuran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu dari 14 diorama tersebut menunjukkan bagaimana tokoh-tokoh bangsa mengupayakan berdirinya Peta. Diorama-diorama itu membuat pengunjung seakan menyaksikan kejadian di masa lalu.
Ruangan yang tak kalah menarik adalah ruangan koleksi senjata yang berada di sisi kanan lorong museum. Di sini terdapat koleksi senjata mesin berat, mesin ringan, laras panjang, pistol, bayonet, kompas, dan teropong.
Semua jenis senjata di museum Peta dipamerkan di dalam vitrin dan di luar vitrin dengan tata letak yang memudahkan pengunjung untuk menyaksikannya. Selain itu, ada juga koleksi pakaian dan perlengkapan milik tentara Jepang dan tentara Peta yang masih utuh dan terawat.
Firdaus mengatakan, bangunan Museum dan Monumen Peta ini didirikan pada 1745 dengan gaya bangunan Eropa. Pada awalnya, bangunan ini membaur dengan kompleks Pusat Pendidikan Zeni.
"Kemudian gedung ini dijadikan sebagai Museum dan Monumen Peta pada tanggal 18 Desember oleh Presiden Soeharto yang merupakan perwira Peta. Sejak diresmikan jadi museum hingga kini belum pernah direnovasi hanya di cat saja sebagai perawatan," kata Firdaus.
Siapapun diperbolehkan untuk berkunjung guna mempelajari sejarah tentara pejuang bangsa. Hanya, bagi mereka yang ingin berkunjung secara berkelompok atau rombongan diharapkan berkirim surat terlebih dahulu agar pihaknya bisa mempersiapkan segala kebutuhan seperti pemandu museum.
Museum Peta berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No.35, Pabaton, Bogor Tengah, Kota Bogor. Museum ini biasa buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.(Husnul Khatimah)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)