Survival Evasion Resistance Escape |
Kemampuan bertahan hidup, atau survival, mutlak diperlukan bagi setiap awak pesawat sebagai bekal melaksanakan operasi penerbangan yang penuh dengan resiko.
Apalagi para penerbang menjadi sasaran dalam medan pertempuran, sehingga seorang penerbang mutlak mempunyai kemampuan SERE. Yakni, Survival (bertahan hidup), Evasion (penghindaran), Resistance (perlawanan), dan Escape (melarikan diri).
Keharusan para penerbang memiliki kemampuan SERE tersebut, ditegaskan Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Widyargo Ikoputra, saat membuka latihan survival dasar bagi penerbang dan perwira teknik.
Lebih lanjut, perwira tinggi TNI AU yang akrab disapa Iko tersebit mengatakan, latihan survival ini sebagai penyegarkan kembali, dan mempersiapkan fisik maupun mental peserta, agar mampu menghadapi keadaan darurat, baik di darat maupun di air.
"Hal tersebut sebagai upaya untuk menyelamatkan diri, pada saat mengalami musibah dalam melaksanakan misi penerbangan, sehingga para peserta mampu mengenali berbagai bentuk ancaman rintangan," ujarnya.
Selain itu, peserta diharapkan mampu bertahan hidup dengan memanfaatkan medan yang ada, dan selanjutnya mampu mencari tempat yang aman, serta mudah dilihat pasukan kawan guna mendapatkan pertolongan.
" Saya berharap, para peserta latihan survival dasar memanfaatkan seluruh rangkaian kegiatan latihan dengan maksimal. Patuhi semua ketentuan dan perintah yang diberikan oleh para pelatih, agar latihan dapat berjalan tertib aman dan lancar," tegasnya.
Ada sebanyak 40 penerbang tempur, dan 5 ground crew yang ikut menjadi peserta latihan survival dasar tersebut.
Para peserta mendapatkan latihan teori dalam ruangan, dan latihan praktik lapangan. Teori dalam ruangan berisi tentang Analisa Daerah Operasi (ADO), Kesehatan Lapangan, Psikologi Lapangan, Pengenalan Parasut, Macam-macam Ceratan, Teknik Mendirikan Tenda, Pengenalan Toolkit, Pelampung, Pelajaran Kompas, Hoist, Perkubuan, serta Tananam dan Binatang.
Sedangkan pelaksanaan jungle survival maupun sea survival, rencana akan dilaksanakan di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, pada 21-22 Februari 2019, mendatang. (eyt) (Yuswantoro)
Sumber : sindonews.com