China Lebarkan Sayap ke Kawasan Pasifik - Radar Militer

10 Maret 2019

China Lebarkan Sayap ke Kawasan Pasifik

Kapal Induk China
Kapal Induk China 

Pemerintah Australia mengaku kurang memperhatikan pembangunan di ‘halaman belakangnya’ di tengah berkembangnya pengaruh Cina di kawasan Pasifik.
Namun, pemerintah Australia bertekad untuk memperbaiki kekurangan yang telah berlangsung sejak lama ini.
“Saya pikir kita harus mau menerima sejumlah kritik,” kata Anne Ruston, menteri Pembangunan Internasional dan Pasifik, seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 9 Maret 2019.
Ruston melanjutkan,”Kami mungkin tidak menaruh perhatian dan upaya sebanyak yang seharusnya kami lakukan.”
Selama beberapa bulan terakhir, Ruston telah mulai berupaya memperbaiki kekurangan ini dengan pergi dan pulang dari Australia ke sejumlah negara terpencil di kawasan Pasifik. Ini merupakan bagian dari rencana Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, untuk meningkatkan peran atau step up di kawasan ini.
Morrison menyiapkan paket kebijakan yang berupa lebih banyak bantuan, asistensi keamanan, menambah jumlah diplomat di kawasan ini dan memperbanyak kontak langsung. Ini menjadi reaksi Australia terhadap aktivitas ekonomi, politik dan militer Cina di kawasan ini.
“Selama ini, kami memiliki fokus ke kawasan jauh sejak lama. Sekarang ini, fokus itu kembali ke wilayah ini,” kata dia. “Ini hal bagus dan ini sudah tertunda sejak lama.”
Sementara Australia lebih terfokus di Fallujah, Irak, dibandingkan Fiji, Cina justru menyalurkan pinjaman dan investasi di kawasan Pasifik. Perusahaan Cina juga mengeduk kekayaan alam dan memenangi kontrak pembangunan jaringan telekomunikasi.
Namun, Ruston menolak anggapan bahwa fokus Australia untuk membangun fasilitan keamanan di Papua Nugini dan Fiji bakal berujung menjadi militerisasi, yang justru menjadi komplain terhadap aktivitas Cina.
“Ini wilayah kami, ini area kami, dan ini tempat kami tinggal,” kata Ruston. Menurut dia, keamanan dan kedaulatan wilayah di kawasan Pasifik merupakan sangat penting bagi Australia.
Namun, pendekatan Ausralia terhadap negara-negara di kawasan Pasifik mendapat hambatan karena sikap skeptis pemerintahan konservatif Australia terhadap perubahan iklim, yang menjadi ancaman eksistensial terhadap banyak negara kepulauan di sini.
PM Fiji, Voreqe Bainimarama menuding Australia mengedepankan industri batu bara di atas kepentingan dan kesejahteraan bangsa Pasifik. “Ini merupakan isu yang sangat-sangat nyata bagi mereka,” kata Ruston mengakui.
Selain itu, seperti dilansir South China Morning Post, sebagian warga Australia menilai dana bantuan untuk Pasifik diambil dari para petani lokal yang membutuhkan bantuan.(Budi Riza)
Sumber : tempo.co

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)