Irak menerima tambahan enam pesawat tempur F-16 Fighting Falcon buatan AS ke dalam armadanya pada hari Sabtu lalu (06/04), mengirimkan "pesan yang jelas" bahwa Irak serius membangun kemampuan pertahanannya sendiri, kata para pemimpin militer Irak.
Menurut Brigadir Yahya Rasool, juru bicara Pusat Media Keamanan Irak, pengiriman itu menambah jumlah armada pesawat F-16 Fighting Falcon Irak menjadi 27 unit.
![]() |
F-16 AU Irak |
Keenam jet baru itu ditampilkan di Balad Air Base, 64 km utara Baghdad, dalam sebuah upacara pada hari Sabtu.
Setelah lama bergantung pada kekuatan udara koalisi yang dipimpin AS dalam perang melawan ISIS, kini Irak mengambil tanggung jawab lebih besar atas pertahanan udaranya sendiri.
Letjen Hama Ameen menyebut kedatangan jet-jet itu "momen penting" bagi warga Irak dan Angkatan Udara negara itu.
"Ini adalah pesan yang jelas bahwa negara Irak serius membangun kemampuan militernya," kata Ameen dalam sebuah video yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Irak.
Sejumlah lima pesawat jet F-16 berikutnya diperkirakan akan dikirim sebelum akhir April, kata Ameen.
Irak telah memesan total 36 F-16. Pesawat Jet yang tersisa diharapkan akan dikirim pada akhir 2019.
F-16 Irak melakukan 514 sortie terhadap sasaran ISIS selama perang, sejak 10 Juni 2014 hingga 31 Desember 2017.
Namun, sejak saat itu, jumlah sortie serangan mendadak meningkat, dimana AU Irak menyerang sasaran ISIS di dalam negara tetangga Suriah, dengan restu dari Damaskus.
Pada puncak Perang Iran-Irak (1980-88), Irak memiliki angkatan udara terbesar di Timur Tengah. Namun, armada pesawat AU Irak hancur dalam Perang Teluk Pertama (1990-91).(Angga Saja - TSM)
Sumber : rudaw.net