BAE Systems Tawarkan Desain Kapal Induk Queen Elizabeth ke AL India - Radar Militer

08 April 2019

BAE Systems Tawarkan Desain Kapal Induk Queen Elizabeth ke AL India


Nigel Pittaway yang menulis pada Australian Defense Magazine yang diterbitkan pada 4 April, mengutip seorang perwakilan dari BAE Systems yang mengatakan desain kapal induk kelas Queen Elizabeth sedang ditawarkan ke India. HMS Queen Elizabeth sekarang dalam kedinasan Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan dikatakan sebagai kapal induk paling kuat setelah kapal induk bertenaga nuklir Angkatan Laut AS, menurut komentar surat kabar India The Week.
Queen Elizabeth
Queen Elizabeth  
Dalam pameran pertahanan LIMA 2019 baru-baru ini di Malaysia, Australian Defence Magazine melaporkan bahwa BAE Systems telah mengadakan pembicaraan dengan pihak Angkatan Laut India. BAE Systems menawarkan desain Queen Elizabeth untuk proyek Indigenous Aircraft Carrier kedua (IAC-2) Angkatan Laut India yang diharapkan lebih besar dan lebih berkemampuan daripada IAC-1, yang saat ini sedang dibangun. IAC-1, yang diperkirakan akan dinamai INS Vikrant, akan memiliki displacement lebih dari 40.000 ton dengan muatan penuh dan dijadwalkan untuk memulai uji coba laut pada awal tahun 2020.
Sementara INS Vikramaditya, satu-satunya kapal induk yang berdinas pada Angkatan Laut India, adalah sebelumnya bekas kapal induk Rusia kelas Kiev yang telah diupgrade secara besar-besaran dan masuk kedinasan AL India pada tahun 2013. Sebelum INS Vikramaditya, kedua kapal induk Angkatan Laut India sebelumnya, yaitu Vikrant dan Viraat, adalah kapal yang sebelumnya berdinas pada Angkatan Laut Kerajaan Inggris. 
Dengan demikian, IAC-1 akan menjadi kapal induk 'baru' pertama yang akan dioperasikan oleh Angkatan Laut India. INS Vikramaditya menggunakan 'ski jump' untuk meluncurkan pesawat tempur MiG-29K, tanpa bantuan ketapel. HMS Queen Elizabeth menggunakan ski jump dan saat ini sedang menjalani uji coba dengan pesawat short take-off and vertical landing Lockheed Martin F-35B.
IAC-2 diproyeksikan mampu menggunakan ketapel, yang dapat meluncurkan pesawat dengan bobot yang lebih berat daripada kapal yang menggunakan ski jump. Peluncuran menggunakan ketapel memungkinkan pesawat untuk membawa lebih banyak senjata dan bahan bakar, dan memiliki jangkauan yang lebih jauh, sehingga menawarkan kinerja yang lebih besar.
Kelas Queen Elizabeth secara signifikan lebih besar daripada Vikramaditya dan IAC-1, memiliki displacement maksimum lebih dari 65.000 ton. Kapal induk ini dapat mengerahkan hingga 40 pesawat tempur F-35B Lightning II. BAE Systems mengatakan kepada Australian Defence Magazine bahwa "Desain (Queen Elizabeth) dapat disesuaikan untuk menggunakan ski jump atau peluncur ketapel dan dapat dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan Angkatan Laut India dan industri lokal". 
Dalam sebuah wawancara dengan The Week pada bulan Desember 2018, Panglima Angkatan Laut India Laksamana Sunil Lanba mengungkapkan “Penilaian kemampuan untuk membangun IAC-2, sebuah kapal induk CATOBAR (Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery) berkapasitas 65.000 ton, telah dilakukan. India dapat mendesain dan membangunnya. Masalah ini sedang dibahas di kementerian untuk persetujuan acceptance of necessity (AoN). "
Namun, hanya ada sedikit detail mengenai timeline pasti untuk pembuatan IAC-2 atau detail lainnya seperti jenis pesawat tempur yang akan dibawanya atau jenis sistem propulsi yang akan digunakan. Sebelumnya telah ada spekulasi Angkatan Laut India akan mempertimbangkan tenaga nuklir untuk IAC-2. Angkatan Laut India berencana untuk membeli 57 pesawat tempur untuk kapal induk masa depannya tersebut.
Pada Juli 2015, pemerintah India telah mengirim permintaan untuk mencari proposal untuk proyek IAC-2 ke empat perusahaan: BAE Systems, DCNS Prancis (telah berganti nama menjadi Naval Group), Lockheed Martin di AS dan Rosoboronexport Rusia. Naval Group kemudian mempresentasikan derivat dari kapal induk Charles de Gaulle AL Prancis, tetapi tanpa menggunakan tenaga nuklir untuk keperluan Angkatan Laut India. Pada bulan Maret 2019, Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan Angkatan Laut India membentuk 'Carrier Capability Partnership', yang bertujuan untuk berbagi "best practice" dari program kapal induk Inggris. (Angga Saja - TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)