Sejak Maret 2019 lalu, pesawat CN-295 versi patroli maritim (MPA) garapan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) atas pesanan TNI Angkatan Udara tengah menjalani rangkaian uji terbang sebelum diserahterimakan.
Berbeda dari dua pendahulunya CN-235 MPA yang menggunakan livery putih abu-abu, pesawat yang masih beregistrasi pabrik AX-2911 ini telah mengenakan seragam loreng hijau.
![]() |
CN-295 MPA TNI AU |
Mengenai keberadaan CN-295 MPA ini, Redaksi AR menghubungi Humas PTDI Harry Harjoyo untuk menanyakan kapan waktu serah terimanya. “Insya Allah serah terima akan dilakukan pertengahan tahun ini,” ujar Harry.
Kehadiran CN-295 MPA merupakan yang pertama bagi TNI AU. Begitu pula dengan PTDI, ini adalah pesawat patroli maritim pertama yang digarap berdasar basis CN-295.
Sebelumnya TNI AU telah menggunakan dua unit CN-235 MPA buatan PTDI yang kini memperkuat sayap Skadron Udara 5 di Lanud Sultan Hassanudin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Berbeda dengan pendahulunya CN-235 MPA yang mendapatkan nomor registrasi AI-2317 dan AI-2318 (AI = Angkut Intai), maka CN-295 MPA ini akan mendapatkan nomor registrasi A-2910. Melihat dari kodenya berarti ini adalah pesawat angkut CN-295 ke-10 yang dimiliki TNI AU.
Sebagai pesawat patroli maritim, CN-295 MPA dilengkapi radar pengintaian dan pengawasan yang ditempatkan dalam kubah di bawah dada CN-295. Mengenai detail perangkat dan pemasoknya, PTDI belum merilis informasi terkait.
Dari kabar yang beredar, CN-295 MPA akan bersarang di Skadron Udara 2 Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bila kabar ini benar, ada kaitannya karena CN-295 menggunakan registrasi A-2911 dan berseragam loreng hijau seperti sembilan unit CN-295 pendahulunya.
Guna mendukung Program Nawacita menjadikan RI sebagai Poros Maritim Dunia, TNI AU tengah memproyeksikan tiga skadron intai/patroli maritim. Pertama di kawasan Indonesia tengah yang berpusat di Makassar, ke-2 wilayah timur yaitu di Biak, Papua dan ke-3 wilayah barat yang berada di Jakarta.
Khusus untuk versi CN-295, pabrik pesawat yang berlokasi di Kota Kembang, Bandung ini telah memproduksinya sebanyak 11 unit. Satu di antaranya pesanan Direktorat Kepolisian Udara Republik Indonesia yang telah diserahterimakan pada 7 September 2018 silam. (Rangga Baswara Sawiyya)
Sumber : angkasareview.com