DefendTex Drone-40, Konvergensi Teknologi Drone dan Munisi Kaliber 40mm untuk Pasukan Khusus - Radar Militer

28 Mei 2019

DefendTex Drone-40, Konvergensi Teknologi Drone dan Munisi Kaliber 40mm untuk Pasukan Khusus


Guna memenangkan pertempuran dengan tingkat kesulitan tinggi, adalah wajar bila pasukan elite menggunakan teknik dan strategis khusus, yang salah satunya mencakup penggunaan senjata berkualifikasi khusus. Setelah sebelumnya dikupas tentang rudal mini berpemandu laser dengan kaliber 40 mm (Yatagan), maka dari ajang SOFIC (Special Operations Forces Industry Conference) 2019, diperkenalkan sosok drone multiguna yang dilepaskan dari pelontar granat kaliber 40 mm. Dan bisa direka, betapa kecil senjata maut yang disebut sebagai Drone-40.
DefendTex Drone-40
DefendTex Drone-40 
Drone-40 dibuat oleh DefendTex, perusahaan penyedia solusi pertahanan dari Australia. Karena disasar untuk kebutuhan pasukan infanteri dan pasukan elite, Drone-40 dalam penggunaannya memang dilepaskan lewat media pelontar granat kaliber 40 mm, seperti M203 yang menjadi pasangan senapan serbu M-16.
Pihak DefendTex menyebut Drone-40 adalah buah sinergi dari sebuah munisi dan drone. Misi yang diemban Drone 40 mencakup ISR (Intelligence, surveillance and reconnaissance) dan sebagai drone kamikaze. Ya disebut drone kamikaze, lantaran Drone-40 dapat dikendalikan untuk melakukan misi bunuh diri menghantam sasaran yang telah ditentukan.
Untuk peran ISR, Drone-40 dapat membawa kamera pengintai, sementara untuk misi kamikaze, Drone 40 dapat disisipakn hulu ledak high explosive berfragmentasi. Lepas dari itu, payload lain yang bisa dibawa mencakup hulu ledak anti armor, smoke, dan perangkat counter drone.
Dalam simulasinya, Drone-40 ditembakan dari pelontar granat, dengan mendapat energy lonntaran yang cukup, kemudian saat di udara, drone berbentuk proyektil tersebut akan mengembangkan empat rotor mini, dan sampai saat ini jadilah Drone-40 sebagai drone copter. Dikendalikan langsung oleh seorang prajurit, Drone-40 dapat beroperasi secara LoS (Line of Sight) hingga jarak 10 kilometer.
Dengan ukuran yang terbilang mungil, maka kapasitas baterai menjadi tantangan tersendiri. DefendTex menyebut Drone-40 dapat terbang selama maksimal 12 menit dan punya kecepatan jelajah 20 meter per detik. (Gilang Perdana)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb