Airbus dan Boeing berencana menarik diri dari proses penawaran jet tempur Kanada. Dua perusahaan ini mengatakan, kontes pencarian armada baru tersebut tidak adil dan cenderung menguntungkaan Lockheed Martin. Dua orang sumber yang mengetahui langsung tentang situasi tersebut mengatakannya kepada Reuters pada Senin (8/9/2019).
![]() |
Jet Tempur F-35 |
Minggu depan pemerintah Kanada akan merilis permintaan proposal sebagai daftar persyaratan akhir untuk pengadaan 88 pesawat baru yang akan dipesan. Kontrak tersebut konon bernilai antara Rp16 triliun hingga Rp20 triliun.
Pemerintah Kanada sendiri menargetkan akan mendapatkan pesawat pesanannya mulai tahun 2025 hingga awal 2030-an.
Boeing dan Airbus sekarang secara resmi telah menulis surat ke Ottawa untuk mengungkapkan kekhawatiran tentang persyaratan saat ini. Selain Airbus dan Boeing, peserta kontes lainnya adalah Saab dari Swedia.
Pat Finn, pejabat tinggi kementerian pertahanan yang bertanggung jawab atas pengadaan, membenarkan kabar salah satu dari empat perusahaan telah mengirim surat resmi. Namun ia tidak memberikan perincian. Permintaan akhir untuk proposal akan keluar pada 17 Juli 2019 dan masih memungkinkan adanya penggantian spesifikasi.
"Kami terus melibatkan mereka berempat," katanya dalam sebuah wawancara telepon. "Kami telah memiliki beberapa komentar, seperti 'Jika perubahan tidak dilakukan, maka kami akan dengan jujur mempertimbangkan kemungkinan untuk tidak ikut serta.'"
Namun demikian, baik Airbus maupun Boeing menolak untuk berkomentar soal hal ini.
Kanada sendiri hampir satu dekade telah mencari jalan untuk mendapatkan pengganti pesawat tempur F-18 yang sudah tua namun tidak ada hasil hingga saat ini.
Pada bulan Mei lalu, Ottawa mengubah aturan untuk mengizinkan Lockheed Martin mengajukan penawaran. Ini mendorong Boeing untuk mengumumkan di depan umum bahwa masuknya Lockheed Martin ini sangat mengejutkan. (Remigus Setiawan)
Sumber : angkasa.news