Fregat Type 26 atau Kelas City atau Global Combat Ship akan menjadi kapal perang multirole next generation Angkatan Laut Kerajaan Inggris, yang mampu melakukan berbagai misi termasuk keamanan maritim, anti-bajak laut, anti-terorisme dan operasi kemanusiaan dan bantuan bencana.
Global Combat Ship memulai pengembangannya di bawah program Future Surface Combatant (FSC) yang dimaksudkan untuk menggantikan fregat Type 22 dan Type 23 Angkatan Laut Inggris, dimana set pertama akan memasuki kedinasan pada tahun 2020-an dan yang terakhir masuk kedinasan setelah pertengahan abad ini.
![]() |
Ilustrasi Type 26 Kelas City |
Global Combat Ship akan menjadi kapal perang multi-misi yang berkemampuan tinggi dan serbaguna yang dirancang untuk mendukung perang anti-kapal selam, pertahanan udara, dan operasi serba guna di mana saja di lautan seluruh dunia. Global Combat Ship akan mampu melakukan berbagai peran mulai dari konflik berintensitas tinggi hingga bantuan kemanusiaan. Kapal tersebut akan mampu beroperasi secara mandiri atau sebagai aset utama dalam suatu gugus tugas (task group).
Pada 2 Juli 2017, BAE Systems mengumumkan bahwa Kementerian Pertahanan Inggris telah menandatangani kontrak senilai £ 3,7 miliar untuk pembangunan tiga GLobal Combat Ship Type 26 pertama. Kontrak tersebut sudah lama ditunggu-tunggu. Sejak dari apa yang awalnya dimulai pada akhir 1990-an sebagai program Future Surface Combatant untuk menggantikan kapal Type 23 milik AL Inggris, yang telah mengalami berbagai iterasi sebelum kontrak desain dilakukan dengan BAE Systems pada 2010.
Pemotongan baja pertama untuk tiga kapal pertama dari delapan kapal Type 26 dilakukan pada 20 Juli 2017. BAE Systems mengumumkan pemberian tujuh kontrak manufaktur peralatan pertama Type 26 pada Juli 2015, yang bernilai lebih dari £ 170 juta. Kontrak diberikan kepada Babcock International untuk sistem penanganan senjata udara kapal; David Brown Gear Systems Ltd untuk gearbox propulsi dan fasilitas pengujian; GE Power Conversion untuk motor penggerak elektrik dan drive system dan fasilitas pengujian; Raytheon Anschütz untuk sistem navigasi dan anjungan terintegrasi termasuk desain dan pengembangan khusus berdasarkan permintaan pelanggan, fasilitas integrasi berbasis darat, dan berbagai layanan lainnya; Rolls Royce Power Engineering untuk mesin turbin gas; Rohde & Schwarz UK Ltd untuk sistem komunikasi; WR Davis dari Kanada untuk uptakes dan downtakes dari funnel dan sistem exhaust kapal.
Type 26 akan memiliki persenjataan yang sangat kuat termasuk diantaranya meriam utama kaliber 5?/ 54 Mark 45 BAE, dua CIWS (close-in weapons system) Phalanx, dua meriam 30mm DS30M Mark 2 dan minigun dan senapan mesin serba guna. Type 26 akan memiliki silo Sea Ceptor di haluan dan di dekat cerobong kapal. Selain itu, ia akan membawa Vertical Launch System (VLS) MK 41 yang diposisikan di belakang silo Sea Ceptor yang mampu menembakkan berbagai rudal seperti rudal jelajah darat Tomahawk, roket anti-kapal selam, rudal anti-kapal, atau rudal Sea Ceptor quad pack.
Menurut informasi teknis terbaru yang dipublikasikan di Internet, Type 26 akan memiliki panjang 149 m, mencapai kecepatan maksimum 26+ knot. Memiliki endurance 60 hari dan memiliki jangkauan 7.000 mil pada 15 knot. Kapal ini akan memiliki awak 118 pelaut dengan ruang akomodasi untuk total 208 orang.(Angga Saja-TSM)
Sumber : navyrecognition.com