Dua orang pilot, satu dari Angkatan Darat India dan yang lainnya dari Angkatan Darat Kerajaan Bhutan tewas dalam kecelakaan helikopter di Bhutan pada hari Jumat (27/09).
Helikopter Cheetah bermesin tunggal milik Angkatan Darat India sedang bertugas dalam perjalanan dari Khirmu (Arunanchal) ke Yongfulla (Bhutan) tempat helikopter tersebut jatuh.
Helikopter AD India jatuh |
Menurut narasumber Angkatan Darat India, pilot Angkatan Darat India yang tewas dalam kecelakaan itu adalah seorang Letnan Kolonel sementara pilot Angkatan Darat Bhutan sedang berlatih dengan Angkatan Darat India.
Helikopter itu milik 667 Army Aviation Squadron Angkatan Darat India yang bermarkas di Misamari di Assam. Helikopter itu kembali setelah mengantar Mayor Jenderal Angkatan Darat India yang ditugaskan bersama Tim Pelatihan Militer AD India yang ditugaskan di Bhutan.
Sebagai bagian dari perjanjian antara India dan Bhutan, pilot Bhutan berlatih dengan Angkatan Darat India sejak tahun 2014-15.
"Dalam insiden tersebut, sebuah helikopter Angkatan Darat India jatuh pada pukul 1 siang di dekat Yongphulla di Bhutan. Helikopter tersebut hilang dari kontak radio dan visual tidak lama setelah pukul 1 siang. Helikopter itu dalam perjalanan dari Khirmu (Arunanchal) ke Yongphulla dalam sebuah tugas," kata Juru Bicara Angkatan Darat India Kolonel Aman Anand
"Pencarian dan penyelamatan darat telah diluncurkan segera dari Yongphulla. Puing-puing telah ditemukan," katanya
Cheetah tak lain adalah versi India dari helikopter AĆ©rospatiale SA 315B Lama yang dibuat secara lisensi oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL). HAL menandatangani perjanjian lisensi Cheetah pada tahun 1970. Helikopter Cheetah pertama diproduksi oleh HAL diserahkan pada tahun 1976-1977. Sebanyak total 275 helikopter Cheetah telah diproduksi dan dijual. Bahkan setelah lebih dari 30 tahun sejak produksi awal Cheetah, HAL masih menerima pesanan baru helikopter tersebut. Terakhir helikopter Cheetah dipesan oleh Namibia sebanyak 1 unit ditahun 2009.
Cheetah dikembangkan menjadi versi tempur bersenjata dengan nama Lancer. Lancer dilengkapi dengan composite armoring, kaca yang lebih kuat dan gun sight. Lancer membawa dua pod FN RMP yang masing-masing dipersenjatai satu senapan mesin 12,7mm dan tiga roket 70mm. Versi modernisasi Cheetah, dinamai Cheetal, menggunakan mesin Turbomeca TM333-2M2 yang lebih kuat.(Angga Saja-TSM)