Jepang: China Jadi Ancaman Lebih Besar daripada Korut Bersenjata Nuklir - Radar Militer

28 September 2019

Jepang: China Jadi Ancaman Lebih Besar daripada Korut Bersenjata Nuklir


Tinjauan pertahanan tahunan Jepang menyatakan militer China sebagai ancaman yang lebih besar bagi keamanannya daripada Korea Utara (Korut) yang memiliki rudal balistik berhulu ledak nuklir. Penilaian ini muncul dalam Defence White Paper (Buku Putih Pertahanan) Tokyo yang dirilis hari Kamis.
Menteri Pertahanan Taro Kono
Menteri Pertahanan Taro Kono 
Tinjauan itu dibuat Jepang bersama sekutunya, Amerika Serikat (AS). Dalam Buku Putih Pertahanan tersebut, China untuk pertama kalinya menduduki peringkat kedua sebagai ancaman utama Jepang atau menggeser posisi Korut di posisi ketiga. Rusia, yang tetap dianggap oleh Tokyo sebagai ancaman utamanya selama Perang Dingin, berada di posisi keempat.
"Kenyataannya adalah bahwa China meningkatkan pengeluaran militer dengan cepat, sehingga orang dapat memahami bahwa kita membutuhkan lebih banyak lembaran," kata Menteri Pertahanan Taro Kono pada konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/9/2019). "China mengerahkan aset udara dan laut di Pasifik Barat dan melalui Selat Tsushima ke Laut Jepang dengan frekuensi yang lebih besar," katanya lagi.
Menurut Buku Putih Pertahanan Jepang, Tokyo telah meningkatkan pengeluaran pertahanan sepersepuluh selama tujuh tahun terakhir untuk melawan kemajuan militer Beijing dan Pyongyang, termasuk pertahanannya dalam melawan rudal Korea Utara yang bisa membawa hulu ledak nuklir.
Korea Utara telah melakukan peluncuran rudal jarak pendek tahun ini yang menurut Tokyo menunjukkan bahwa Pyongyang sedang mengembangkan proyektil untuk menghindari pertahanan rudal balistik Aegis.
Untuk tetap berada unggul di depan militer China, Jepang membeli pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat dan senjata canggih lainnya.
Dalam permintaan anggaran terbarunya, militer Jepang meminta 115,6 miliar yen untuk membeli sembilan pesawat tempur siluman F-35 Lockheed Martin, termasuk enam varian take-off pendek dan pendaratan vertikal (STOVL) untuk beroperasi dari kapal induk helikopter yang dikonversi.
Jet siluman, rudal pencegat buatan AS dan peralatan lainnya adalah bagian dari kenaikan 1,2 persen atau 5,32 triliun yen yang diusulkan dalam belanja pertahanan.
Sebagai perbandingan, pengeluaran militer China akan meningkat tahun ini sebesar 7,5 persen menjadi sekitar USD177 miliar dari tahun 2018, lebih dari tiga kali lipat dari Jepang. Beijing sedang mengembangkan berbagai senjata canggih seperti pesawat tempur siluman dan kapal induk yang membantunya memperluas jangkauan dan ruang lingkup operasi militer.(Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb