Raytheon dan Rheinmetall Defense telah membentuk joint venture untuk menawarkan Kendaraan Tempur Infanteri (Infantry Fighting Vehicle - IFV) Lynx KF41 untuk kompetisi Optionally Manned Fighting Vehicle atai OMFV Angkatan Darat AS. Usaha patungan yang berbasis di AS dinamai Raytheon Rheinmetall Land Systems LLC. Tim Lynx akan mengajukan penawarannya pada atau sebelum 1 Oktober 2019.
Lynx KF41 |
Dijadwalkan untuk dioperasikan pada tahun 2026, OMFV direncanakan untuk menggantikan kendaraan tempur Bradley. Kendaraan baru ini akan dioptimalkan untuk pertempuran perkotaan dan medan rural (pedesaan). Angkatan Darat AS telah menganggap OMFV sebagai prioritas modernisasi teratas yang didukung di bawah struktur Futures Command AD AS.
"Kendaraan tempur canggih ini akan dibuat di Amerika," kata Sam Deneke, wakil presiden Raytheon Land Warfare Systems. "Tim kami akan memproduksi dan mengirimkan kendaraan tempur ke Angkatan Darat AS yang melindungi pasukan kami dan memberi mereka keuntungan luar biasa di medan perang."
Raytheon dan Rheinmetall bekerjasama pada 2018 untuk menawarkan Lynx untuk kompetisi OMFV Angkatan Darat AS. Lynx adalah kendaraan tempur lapis baja generasi baru yang beroda rantai yang dirancang untuk mengatasi tantangan berat dari medan perang masa depan. Lynx menyediakan kapasitas growth (pertumbuhan) yang luas untuk mendukung teknologi baru selama masa pakai kendaraan tersebut, dan memiliki biaya siklus hidup yang lebih rendah.
Ben Hudson, kepala global divisi Sistem Kendaraan Rheinmetall mengatakan, "Dengan memilih Lynx, Angkatan Darat AS memiliki peluang luar biasa untuk menyediakan pasukan AS dengan kendaraan tempur yang akan memungkinkan mereka mengalahkan ancaman selama beberapa dekade mendatang."
Teknologi Raytheon yang diperuntukkan untuk Lynx termasuk senjata canggih produk perusahaan tersebut, seperti rudal TOW, Active Protection System, perangkat penglihatan generasi ketiga, sistem pesawat tak berawak Coyote serta cyber protection.(Angga Saja-TSM)
Sumber : armyrecognition.com