Jet F-15 AS Menakut-nakuti Milisi Pro-Turki karena Dekati Pasukan AS - Radar Militer

16 Oktober 2019

Jet F-15 AS Menakut-nakuti Milisi Pro-Turki karena Dekati Pasukan AS


Pesawat jet tempur F-15 dan helikopter AH-64 Apache Amerika Serikat (AS) dikirim untuk menakut-nakuti para milisi pro-Turki di Suriah timur laut karena mereka bergerak mendekati pasukan Amerika di Ain Issa, Suriah.
Jet F-15 USAF
Jet F-15 USAF
Pentagon mengaku telah mengirim keluhan kepada Ankara atas pergerakan bahaya dari para milisi pro-Turki.
Seorang pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan jet dan helikopter tempur sengaja digunakan sebagai unjuk kekuatan pada hari Selasa. "Setelah gerilyawan melanggar perjanjian untuk tidak mengancam pasukan AS. Keluhan resmi diajukan ke militer Turki melalui saluran diplomatik," kata pejabat itu, seperti dikutip Russia Today, Rabu (16/10/2019).
Meskipun pasukan AS telah menarik diri dari Suriah timur laut selama sepekan terakhir, beberapa personel Pasukan Khusus Amerika terlihat masih di daerah Ain Issa, yang terletak di kawasan jalan M-4. Wilayah itu merupakan area strategis yang berada di antara wilayah perbatasan Suriah-Turki dan Raqqa, bekas "ibu kota" kelompok Islamic State atau ISIS.
Pekan lalu, Turki meluncurkan invasi yang diberi nama "Operation Peace Spring" yang diklaim Ankara bertujuan untuk membangun zona aman di dalam wilayah Suriah, terutama di wilayah yang dikuasai milisi Kurdi. Ankara menganggap para milisi Kurdi sebagai teroris.
Para milisi pro-Turki itu diduga merupakan "militan jihad" yang juga memerangi pasukan Kurdi pada tahun 2016 selama Ankara meluncurkan invasi dengan nama "Operation Euphrates Shield" di Afrin, Suriah.
Media-media Barat sebelumnya menyebut para militan pro-Turki itu sebagai "pemberontak moderat" Suriah. Namun, seorang pejabat senior AS pada hari Selasa menyebut mereka penjahat dan perompak yang harus disapu bersih dari muka Bumi.
Sementara itu, pasukan Kurdi telah mencapai kesepakatan dengan pasukan pemerintah Suriah untuk pindah ke perbatasan dan memblokir gerilyawan pro-Turki.
Sebelumnya, AS memblokir segala upaya untuk mengembalikan wilayah yang dibebaskan dari ISIS oleh pasukan Kurdi kepada pemerintah di Damaskus, karena wilayah itu mengandung sumber daya minyak dan area pertanian.(Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb