Korut Klaim Sukses Uji Rudal Balistik dari Kapal Selam - Radar Militer

04 Oktober 2019

Korut Klaim Sukses Uji Rudal Balistik dari Kapal Selam


Korea Utara mengklaim uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam sukses.
Dikutip dari Associated Press, Kamis (3/10), uji coba rudal Pukguksong-3 yang dilakukan di perairan lepas pantai timur itu merupakan peluncuran pertama setelah tiga tahun.
Rudal Pukguksong atau Polaris merupakan rudal balistik berbahan bakar padat yang dimiliki Korut. Berdasarkan laporan militer Korea Selatan, rudal tersebut ditembakkan sejauh 450 kilometer dengan ketinggian maksimum hingga 918 kilometer.
Korut Klaim Sukses Uji Rudal Balistik dari Kapal Selam
Korut Klaim Sukses Uji Rudal Balistik dari Kapal Selam 
Peluncuran ini sempat memicu protes dari Jepang karena rudal yang diluncurkan masuk ke dalam wilayah ZEE untuk pertama kalinya sejak November 2017 silam.
Selain Pukguksong-3, Korut pernah melakukan uji coba pada Pukguksong-1 dari bawah laut pada 2016 silam. Hal itu membuat militer Korut disebut-sebut memiliki kemampuan serangan nuklir yang sempurna.
Kemudian setahun setelahnya, Pukguksong-2 diluncurkan dari darat.
KCNA melaporkan bahwa peluncuran rudal tersebut tidak berdampak pada keamanan negara tetangga. Pemimpin tertinggi Kim Jong-un pun sempat mengucapkan selamat kepada tim riset pertahanan nasional yang terlibat di dalamnya.
Korut juga mengklaim bahwa uji coba itu sukses dan mampu menggerakkan fase baru dalam upaya menahan ancaman serta memperkuat pertahanan.
Meskipun tidak menyebut kekuatan asing yang mengancam keamanan Korut, tetapi Kim sempat mengatakan bahwa pengembangan rudal berhulu ledak nuklir bertujuan untuk menahan ancaman Amerika Serikat.
Laporan KCNA tidak memuat penjelasan apakah rudal yang digunakan ditembakkan dari kapal selam, kapal perang, atau dari platform penembak bawah laut.
Uji coba rudal pada Rabu (2/10) kemarin diperkirakan menjadi ancaman baru bagi AS dan sekutunya. Sebab peluncuran rudal tersebut sulit dideteksi sejak awal dan mobilitas yang cukup tinggi.
Peluncuran itu dilakukan menjelang perundingan denuklirisasi lanjutan dengan AS. Beberapa ahli menduga hal ini menandakan Korut bakal melanjutkan peluncuran rudal jika perundingan itu tidak menghasilkan kesepakatan apapun hingga Desember mendatang.
Rencananya Kim dan Presiden AS, Donald Trump, bakal kembali bertemu pada Sabtu pekan ini untuk memulai kembali perundingan pelucutan senjata nuklir. Negosiasi terakhir di antara kedua belah pihak paska di Vietnam pada Februari lalu tidak menghasilkan kesepakatan apapun.
Setelah peluncuran rudal, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa Korut seharusnya dapat menahan diri dari provokasi, mematuhi kewajiban yang dimiliki berdasarkan resolusi dari Dewan Keamanan AS, dan tetap terlibat dalam negosiasi untuk memastikan perdamaian tetap terjaga. (fls/ayp)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb