Jet Tempur Pemburu Tank A-10 Thunderbolt II "Warthog" Masih Panjang Umur - Radar Militer

01 November 2019

Jet Tempur Pemburu Tank A-10 Thunderbolt II "Warthog" Masih Panjang Umur


Jet tempur A-10 Warthog rupanya sangat disayang di Amerika Serikat. Angkatan Udara AS, yang berencana memensiunkan pesawat tempur untuk serangan udara ke darat ini, harus bersabar.
A-10 Thunderbolt II "Warthog"
A-10 Thunderbolt II "Warthog"  
Sebelumnya, Angkatan Udara AS berencana menghentikan operasi 281 A-10 secara bertahap mulai 2015. Tetapi Kongres menghalangi upaya itu. Sekarang A-10 aman bahkan ketika Angkatan Udara mempertimbangkan pensiun jenis pesawat lain, demikian dikabarkan laman Nationalinterest, 26 Oktober 2019.
Laman Defense News mengabarkan, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara AS, Letjen Timothy Fay, mengkonfirmasi bahwa A-10 bukan salah satu pesawat yang sedang dipertimbangkan untuk diganti dan akan tetap dalam pelayanan sampai 2030-an.
Angkatan Udara memperoleh pesawat subsonik bermesin kembar ini pada tahun 1970-an dan 1980-an untuk menghancurkan tank-tank Soviet. Meski tidak selincah jet tempur generasi berikutnya, Warthog yang gemuk dengan meriam 30 milimeter terbukti efektif sebagai pesawat pendukung udara dalam perang di Irak dan Afghanistan.
Meskipun popularitasnya sebagai penggempur darat, Angkatan Udara ingin A-10 pensiun dini untuk membebaskan biaya sekitar $ 5 miliar untuk perawatan. Sekarang karena pensiun sudah tidak berlaku, pesawat ini mendapat upgrade agar tetap bisa diandalkan hingga 2030-an.
Menurut laman The Aviationist, 173 Warthog mengalami penggantian sayap yang dibangun oleh Boeing. Sayap yang ditingkatkan harus bertahan hingga 10.000 jam terbang tanpa memerlukan inspeksi. Pembaruan juga dilakukan terhadap sayap 112 Warthog lainnya.
Seluruh 281 A-10 tahun ini juga mendapat senjata baru, avionik dan sensor, tulis laman D'Orso. Pembaruan termasuk pada Helm Scorpion Thales Visionix, yang digunakan oleh pilot mengikuti program Penargetan Terintegrasi Terpasang di Helm pada 2012. Perubahan utama adalah penggantian sensor pelacakan magnetik dengan sensor baru yang dikenal sebagai HObIT (Hybrid Inertial Tracker berbasis Optik), yang bisa melacak pergerakan kepala pilot lebih akurat.
Upgrade besar kedua adalah tambahan senjata yang diangkut. Selama ini, A-10 hanya membawa satu senjata pada setiap tiang, dengan menggunakan rak BRU-61 / A, A-10 akan dapat membawa empat SDB pada masing-masing tiang senjata.
Dengan tambahan ini, Warthog bisa menetralisir ancaman sejauh 50 mil di target area sebelum mulai memberikan dukungan ke pasukan darat.
Warthogs akhirnya mendapatkan Link 16 datalinks, sehingga busa berkomunikasi dan bertukar data dengan semua pesawat udara lainnya, yaitu jet taktis, pesawat perang elektronik, pembom dan AWACS, serta F-35.
Peningkatan terakhir pada A-10 Warthog yang diketahui adalah integrasi pod radar aperture sintetis untuk melengkapi kemampuan penargetan yang ada yang disediakan oleh pod penargetan Sniper dan Litening.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb