Mengenal Tempest, Jet Tempur Siluman Masa Depan Inggris - Radar Militer

03 November 2019

Mengenal Tempest, Jet Tempur Siluman Masa Depan Inggris


Inggris sedang menyiapkan jet tempur siluman Tempest. Sosok pesawat masa depan ini dimunculkan pada Farnborough Air Show, 16 Juli 2019.
Pesawat siluman bermesin ganda yang dirancang beroperasi pada 2030-an ini adalah proyek kerja sama Inggris dengan Italia, serta kemungkinan Jerman dan Prancis.
Jet Tempur Tempest Inggris
Jet Tempur Tempest Inggris 
Tempest diperkirakan bakal menjadi pesawat tempur generasi keenam, yang dilengkapi senjata energi hipersonik atau terarah, dan kemampuan untuk menyebarkan dan mengendalikan kawanan drone.
London telah menggelontorkan anggaran untuk Tempest 2 miliar poundsterling (Rp 36 triliun) untuk pengembangan awal hingga 2020. Kontraktor pertahanan utama BAE System memimpin pengembangan bekerja sama dengan Angkatan Udara Kerajaan, mesin kontribusi Rolls Royce, perusahaan Eropa MBDA mengintegrasikan senjata, dan perusahaan Italia Leonardo mengembangkan sensor dan avionik.
Menurut rencana, desain rampung awal 2020, dengan prototipe yang dapat diterbangkan 2025 dan pesawat produksi memasuki layanan pada 2035. Pesawat siluman ini secara bertahap menggantikan pesawat tempur Typhoon generasi keempat dan melengkapi jet siluman F-35B.
Siklus pengembangan 17 tahun ini dianggap ambisius untuk sesuatu yang rumit dan mahal seperti jet tempur siluman.Mockup Tempest menunjukkan pesawat tempur dengan sayap tunggal berkapasitas satu kursi, dengan dua stabilisator vertikal (sirip ekor) yang condong ke dalam seperti pada pesawat tempur siluman F-22.
Menurut analis Justin Bronk, model sirip ekor ini untuk meningkatkan kemampuan manuver. Badan pesawat yang lebih besar juga menyiratkan keinginan untuk jangkauan lebih jauh dan muatan senjata lebih banyak daripada F-35 yang bisa dikerahkan dalam mode siluman.
BAE belum menyebutkan kinerja seperti kecepatan maksimum, jangkauan, penampang radar dan lainnya.
Rolls Royce menyebutkan mesin turbofan siklus-adaptif Tempest dibuat dari bahan komposit ringan, fitur pengatur panas yang handal dan kontrol pemeliharaan digital, bisa menghasilkan listrik besar melalui magnet di inti turbin.
Kelebihan listrik mungkin diperlukan untuk menyalakan senjata energi, yang bisa berupa laser hingga gelombang mikro. Angkatan Udara AS berencana untuk menguji menara laser anti-rudal defensif untuk jet-jetnya pada awal 2020-an, tetapi presentasi Tempest menyebutkan menggunakan senjata energi langsung untuk keperluan 'non-kinetik', yang dapat menyiratkan mengganggu atau merusak sensor musuh.
Saat pameran, Tempest terlihat dilengkapi rudal udara-ke-udara Meteor jarak jauh dan rudal jelajah SPEAR-3, dan kompatibilitas dengan rudal "Serangan Dalam" generasi berikutnya. Presentasi di Farnborough juga mencantumkan rudal hipersonik (yang bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara, membuat intersepsi menjadi sangat sulit) dan kerumunan drone yang mematikan sebagai kemampuan ofensif.
Untuk meringankan beban kerja pilot, pesawat akan menggunakan kecerdasan buatan dan sistem yang mengoptimalkan perilaku drone.
Seperti F-35, Tempest akan menggunakan beragam sensor pasif dan aktif, dan pilot Tempest mungkin dapat menatap "melalui" pesawatnya sendiri menggunakan perangkat yang dipasang helm, yang juga dapat menggantikan panel tampilan kokpit konvensional.
NATIONAL INTEREST (Yudono Yanuar)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb