Opini : Akhir Tahun Yang Cerah Bagi Industri Pertahanan Indonesia - Radar Militer

31 Desember 2019

Opini : Akhir Tahun Yang Cerah Bagi Industri Pertahanan Indonesia


"Setelah Harimau Hitam, Datanglah Elang Hitam"
Di penghujung tahun 2019 ini, ada perasaan bangga terhadap industri pertahanan tanah air. Hal tersebut ditandai dengan roll out drone hasil kerjasama konsorsium dalam negeri (PT DI, BPPT, ITB, LAPAN, PT LEN dan lainnya). Drone kebanggaan warga +62 tersebut masuk kelas MALE (Medium Altitude Long Endurance).
Drone Elang Hitam
Drone Elang Hitam 
Walaupun masih dalam tahap Development Manufacturing, drone dengan nama Elang Hitam tersebut sangat menjanjikan dan menyita perhatian pengamat militer negeri +62. Bahkan juga menjadi perhatian bagi forum maupun fanspage militer negeri jiran.
Sesaknya embargo militer yang telah dijatuhkan dahulu kala terhadap tanah air tercinta membuat industri pertahanan menjadi kreatif. Political will pemerintah pun juga mensupport industri pertahanan agar bisa maju. Walaupun untuk pendanaan RnD masih belum maksimal.
Dengan tambahan drone MALE Elang Hitam, menambah daftar produk yang dapat dibuat oleh insinyur Indonesia. Pada alutsista laut, beberapa produk dari PT PAL, PT DRU, PT Lundin, PT Steadfast Marine, PT Palindo Marine dan lainnya telah menghiasi serta menambah armada tempur TNI AL.
PT Pindad pun juga tak mau ketinggalan menyediakan alutsista berkualitas mulai munisi, senapan serbu, kendaraan tempur, medium tank dan lainnya untuk angkatan bersenjata kita.
Jangan lupakan PT Dahana dan PT Sari Bahari spesialis peledak dan pembuat bom untuk ketiga matra. Bahkan untuk bom latih dan bom live armada Sukhoi TNI AU sudah dapat dibuat perusahaan tersebut.
Roket R-HAN 122B hasil kerjasama PT DI, LAPAN, PT Dahana, PT Pindad pun sudah menampakkan hasil. Pada pengujian terakhir sudah terlihat juga wahana peluncurnya.
Tidak lupa, PT LEN juga menyumbang produk alutsista yakni CMS Mandala telah diintegrasikan di KRI TNI AL. Produk radar pertahanan dari PT LEN juga siap memperkuat wilayah udara NKRI di bawah operasi TNI AU.
Tentunya opini ini tidak bisa mencakup semua produk alutsista yang berhasil dibuat industri pertahanan kita. Dengan berbagai produk alutsista tersebut membuat warga +62 bangga dan optimis kita juga mampu.
Walaupun negeri jiran kerap meremehkan kita dengan "mendonia". Hal tersebut tidak membuat kita rendah, malahan bisa menjadi penyemangat untuk lebih maju. Industri pertahanan kita memang belum bisa semaju negara AS, Rusia, China dan lainnya. Tapi setidaknya industri pertahanan kita lebih maju dari negeri jiran tersebut.
Akhir tahun 2019 yang cerah, di tahun depan industri pertahanan akan lebih cerah dan menjanjikan.
Selamat malam, tetap rendah hati, tetap berkarya dan Selamat Tahun Baru 2020
Sumber : Sukidjo - FSM

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)