Hujan deras yang berkecamuk di seluruh Israel pekan lalu menyebabkan kerusakan pada jet tempur canggih dan peralatan pemeliharaan di sebuah pangkalan militer di Israel selatan, ketika hanggar Hatzor dan bengkel reparasi terendam banjir, sebagaimana dilaporkan Haaretz, awal pekan ini.
![]() |
Delapan Jet Tempur F-16 Israel Terendam Banjir |
Selain kerusakan itu, Angkatan Udara Israel harus menyelamatkan tentara yang bermarkas di daerah dekat pesawat. Namun, tak ada korban luka yang dilaporkan.
Seorang pejabat senior Angkatan Udara Israel mengakui hari Senin, 13 Januari 2020, bahwa delapan jet tempur paling canggih Israel rusak parah. Menurutnya, hal itu bisa dicegah jika tentara telah bersiap untuk cuaca badai sebelumnya.
Tiga dari pesawat itu mengalami kerusakan serius, sementara lima mengalami kerusakan yang lebih rendah dan dapat kembali bekerja dalam beberapa minggu mendatang, ujar pejabat itu.
Dia menambahkan bahwa jet yang dipindahkan dari hanggar pesawat ke landasan di pangkalan itu sebelum badai hujan melanda tetap utuh. Menurut perkiraan Angkatan Udara, jika semua jet tempur dipindahkan sebelumnya - yang secara teknis memungkinkan - kerusakan pada semua pesawat akan dapat dicegah. Tentara menolak untuk mengungkapkan jumlah jet tempur yang diparkir di pangkalan yang banjir.
Meski mengakui kerusakan itu bisa dicegah, pejabat itu menyalahkan otoritas sipil karena gagal membangun sistem drainase untuk air hujan. Pejabat itu mengatakan bahwa pangkalan yang dimaksud terletak di daerah rawan banjir dan Angkatan Udara tidak mampu mengalirkan air banjir.
Tetapi Angkatan Udara bertanggung jawab mengeringkan air hujan yang terakumulasi dalam struktur di dalam pangkalan IDF, termasuk hanggar pesawat.
Air hujan mencapai ketinggian sayap pesawat, dan pesawat ditarik dari hanggar dan bengkel perawatan setelah banjir terjadi. Beberapa peralatan pemeliharaan yang rusak tidak dapat diperbaiki dan tentara menolak untuk menjawab apakah ada senjata, seperti misil atau bom, telah rusak.
Jerusalem Post kemarin melaporkan banjir terjadi ketika hujan lebat mengguyur, Kamis 9 Januari 2020. Sempat menahan pemberitaannya dengan alasan keamanan nasional, Angkatan Udara Israel (IAF) akhirnya mengungkap kelalaian yang telah terjadi.
"Ini adalah sebuah kesalahan bahwa kami tak segera mengevakuasi dan mengosongkan hanggar bawah tanah itu saat hujan sangat lebat itu," kata seorang perwira senior IAF, Senin 13 Januari 2020.
Saat itu banjir terjadi di sejumlah kota di Israel. Di dalam hanggar Hatzor sendiri, banjir mencapai 1,5 meter. Landas pacu pun terendam bak rawa-rawa. "Hingga pukul 5 pagi hanggar itu masih kering. Tapi dari jam 5 sampai 5.30, sebanyak 50 ribu meter kubik (13 juta galon) air menerjang masuk," kata si perwira.
Sumber : https://tempo.co