PT Dirgantara Indonesia (PTDI), perusahaan pembuat pesawat terbang milik pemerintah Indonesia telah menyelesaikan uji coba penembakan darat pada varian tempur dari pesawat multiguna CN-235 bermesin ganda, dan sekarang sedang mempersiapkan badan pesawat untuk tes udara pertamanya, Igan Satyawati, wakil presiden perusahaan untuk pengembangan dan pemasaran bisnis mengatakan pada Jane di Singapore Airshow 2020.
![]() |
CN-235 Gunship |
Varian tersebut, yang telah dikembangkan dari badan pesawat flying test bed (FTB) milik perusahaan, dilengkapi dengan meriam pesawat DEFA 553 30 mm laras tunggal pada bagian belakang badan pesawat.
Senjata itu diambil dari bekas pesawat tempur A-4H Skyhawk buatan Douglas yang sebelumnya dipakai Angkatan Udara Indonesia (TNI AU).
Pesawat FTB sebelumnya beroperasi untuk operator penerbangan domestik yang sekarang sudah tidak beroperasi, Merpati Nusantara Airlines. PTDI memperoleh badan pesawat itu sebagai platform tempat ia dapat membuktikan konsep-konsep eksperimental, seperti varian tempur.
CN-235 FTB dilengkapi dengan mesin turboprop General Electric (GE) CT7-9 dan telah ditingkatkan secara struktural untuk menahan bobot meriam 30 mmnya. Badan pesawat juga telah dilengkapi dengan kompartemen penyimpanan untuk menyimpan peralatan dan amunisi yang terkait dengan senjata.
Ada rencana untuk memasukkan titik-titik keras pada sayap dan badan pesawat sehingga dapat membawa senjata tambahan tetapi ini bukan prioritas saat ini, kata perusahaan itu (PTDI-red).
"Sekarang setelah penembakan di darat dari pesawat telah selesai, kami fokus pada mempersiapkan parameter untuk menguji pesawat dan senjata [30 mm] saat berada di udara," ungkap Igan Satyawati, menambahkan bahwa perusahaan bertujuan untuk melakukan uji coba penerbangan pada tahun 2020. (Abu Hafizh - TSM)
Sumber : janes.com