radarmiliter.com - Fregat berpeluru kendali pertama Angkatan Laut Filipina, BRP Jose Rizal (FF-150), berlayar dari galangan kapal Hyundai Heavy Industries (HHI) di Korea Selatan hari Senin (18/05) menuju Filipina.
Kapal frigat kelas Jose Rizal pertama, yang berlayar bersama dengan pasokan bantuan yang disumbangkan oleh pemerintah Korea, dijadwalkan akan diresmikan bertugas pada Angkatan Laut Filipina pada 23 Mei 2020.
![]() |
Fregat BRP Jose Rizal AL Filipina |
Kapal itu mengangkut pengiriman pasokan bantuan COVID-19 yang disumbangkan oleh pemerintah Korea sebagai bagian dari kampanye untuk membantu negara-negara yang berpartisipasi dalam Perang Korea. Pada minggu lalu, Amerika Serikat menerima 500.000 masker yang dikirim oleh C-130J AU Korea Selatan.
Sekitar 20.000 masker pelindung, 180 tong larutan desinfektan, 2.000 botol pembersih tangan, dan 300 bungkus pembersih desinfektan termasuk di antara kargo yang dikirim ke Filipina dengan menggunakan BRP Jose Rizal.
Fregat Jose Rizal diluncurkan pada 2019 oleh HHI di Ulsan, Korea Selatan. Kapal memulai sea trial di dekat perairan Korea Selatan pada November tahun lalu.
Peresmian itu awalnya direncanakan pada 18 April. Tetapi karena pandemi yang sedang berlangsung, peresmian itu harus diundur. Setelah resmi ditugaskan, kapal itu akan menjadi fregat berpeluru kendali pertama Angkatan Laut Filipina.
Kontrak untuk pembangunan dua fregat ringan ditandatangani antara Filipina dan HHI pada Oktober 2016. Kontrak ditandatangani setelah kemenangan HHI dalam tender internasional. Nilai pembelian tender kedua kapal ditentukan sebesar 15,74 miliar peso Filipina (sekitar $ 311 juta). Harga ini hanya untuk kapal saja (sistem senjata tidak termasuk).
Menurut galangan kapal, fregat untuk Filipina didasarkan pada desain HHI, yang merupakan versi lebih kecil dari fregat Incheon (FFX-I) yang sedang dibangun untuk armada Korea Selatan. Fregat Filipina memiliki displacement standar sekitar 2.600 ton dan panjang 107 meter. Kapal digerakkan oleh mesin diesel dalam konfigurasi CODAD yang mampu menggerakkan kapal dengan kecepatan penuh 25 knot, jangkauan jelajah 4.500 mil laut dengan kecepatan 15 knot.
Fregat Filipina memiliki empat peluncur rudal anti-kapal (mungkin untuk rudal SSM-700K Haeseong/C-Star Korea Selatan buatan LIG Nex1), dua sistem SAM jarak pendek SIMBAD-RC buatan MBDA, meriam utama 76-mm, satu meriam sekunder Aselsan SMASH 30mm, dua peluncur torpedo tiga-tabung 324 mm (mungkin untuk K745 Chung Sang Eo/torpedo Blue Shark buatan LIG Nex1). Juga direncanakan akan dipasang VLS 8x sel yang kini statusnya "fitted for but not with" untuk rudal permukaan ke udara. Kapal memiliki dek helikopter dan hanggar untuk mengakomodasi helikopter Leonardo AW159 Lynx Wildcat (dua helikopter tersebut telah dipesan untuk Angkatan Laut Filipina). Sebagian besar sensor dan suite elektronik dipasok oleh Thales.
Pemesanan kedua fregat ini merupakan terobosan bersejarah bagi armada Filipina, yang sejauh ini sebagian besar armadanya terdiri atas kapal escort dan kapal patroli yang sudah tua. Akibatnya, armada kapal AL Filipina adalah salah satu yang tertua di dunia, dan itu masih termasuk kapal-kapal AS yang dibangun selama Perang Dunia Kedua.(Angga Saja-TSM)
Sumber : navalnews.com