radarmiliter.com - Kementerian Pertahanan Jepang akan membeli tambahan Type 16 Maneuver Combat Vehicle (MCV), menurut sebuah dokumen berjudul Program Pertahanan dan Anggaran Jepang, versi 2020 yang diterbitkan pada akhir Maret .
Pengadaan kendaraan tempur tambahan yang dapat diangkut dengan pesawat terbang dan sarana lainnya ini akan memperkuat kemampuan pengerahan cepat unit-unit operasional (divisi pengerahan cepat dan brigade pengerahan cepat), menurut Kementerian Pertahanan Jepang.
![]() |
Type 16 Maneuver Combat Vehicle (MCV) |
Menurut dokumen anggaran tersebut, Pasukan Bela Diri Darat Jepang meminta 33 kendaraan Type 16. Pemerintah Jepang berencana untuk membelanjakan $ 2,2 miliar (¥ 23,7 miliar) untuk membeli kendaraan tempur Type 16 baru itu.
Type 16 adalah kendaraan tempur Jepang modern yang dirancang untuk pertahanan teritorial ringan dan menengah dan pengintaian taktis. Peran utama kendaraan ini adalah untuk memberikan dukungan tembakan langsung untuk unit infantri.Kendaraan tempur ini dapat menghancurkan kendaraan lapis baja, bangunan dan kubu pertahanan lawan.
Maneuver Combat Vehicle (MCV) dimaksudkan untuk membantu mempersenjatai kembali divisi yang ada dan brigade yang direorganisasi menjadi divisi/brigade mobile (reaksi cepat), serta melengkapi resimen reaksi cepat khusus baru dan kendaraan ini juga dirancang dengan pertahanan pulau-pulau terluar.
Type 16 dipersenjatai dengan meriam rifled 105 mm. Meriam ini kompatibel dengan amunisi standar NATO 105 mm.
Seperti yang dilaporkan National Interest, meriam MCV 105 mm memiliki laras rifle kaliber 52 dan didasarkan dari meriam L7 Inggris yang terkenal, yang juga digunakan pada tank Centurion dan Leopard I. Pemuat amunisi (loader) dapat memuat amunisi kinetik Type 93 Armor Piercing Fin-Discarding Sabot untuk daya penetrasi maksimum atau amunisi dual-purpose Type 91 High-Explosive Anti-Tank, yang juga dapat digunakan melawan sasaran non lapis baja. Senapan mesin 7,62 mm dipasang secara koaksial di sebelah meriam, sementara senapan mesin M2 kaliber 12,7 mm bertengger di turret untuk pertahanan anti-pesawat.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defence-blog.com