radarmiliter.com - Rusia berencana untuk meluncurkan versi terbaru anti-aircraft gun-missile (AAGM) Pantsir dalam parade militer besar-besaran yang akan datang di Lapangan Merah Moskow. Reputasi Pantsir sempat terpuruk karena menjadi korban serangan drone di Suriah.
Presiden Vladimir Putin memerintahkan militer untuk mengadakan parade Victory Day yang ditunda hingga 24 Juni, dimana Rusia tengah berusaha mengendalikan wabah coronavirus.
Pada parade mendatang, untuk pertama kalinya akan dipamerkan sistem pertahanan udara jarak pendek Pantsir yang ditingkatkan, yang disebut Pantsir-S1M.
![]() |
Pantsir |
Sistem pertahanan udara Pantsir-S1M didasarkan pada sasis Typhoon Kamaz-53958 dan dilengkapi dengan radar baru dan sistem pelacakan sasaran elektro-optik inframerah yang canggih. Sistem ini dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap pesawat tempur sayap tetap dan sayap putar, wahana udara tak berawak, dan senjata presisi tinggi, termasuk rudal anti-kapal dan rudal jelajah.
Juga disebutkan bahwa versi peningkatan dari sistem artileri dan rudal pertahanan udara Pantsir-S1M ini telah memperoleh kemampuan tambahan untuk secara efektif menghancurkan semua jenis drone. Pekerjaan peningkatan tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama konflik di Suriah dan Libia.
Jangkauan rudal baru 57E6M-E yang telah ditingkatkan disebutkan menjadi 30 kilometer.
Menurut Janes, varian baru tersebut dapat meluncurkan rudal dua tahap berkecepatan tinggi baru dengan jangkauan yang lebih jauh dan karakteristik pencegatan sasaran yang ditingkatkan, selain rudal dua tahap baseline 57E6 yang selama ini digunakan. Kedua rudal menggunakan pengaturan dua tahap dengan tingkat dorongan yang dapat dilepas dan tahap kedua pasif yang tidak memiliki penopang. Sebaliknya ia bergantung pada energi kinetik yang diberikan oleh booster untuk mencapai targetnya.
Sebelumnya, Angkatan Bersenjata Rusia mencari sistem pertahanan udara yang lebih canggih dan lebih efektif secara biaya untuk menggantikan sistem anti pesawat Pantsir yang bermasalah.
Menurut sumber-sumber di Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, yang tidak bersedia disebutkan identitasnya, Angkatan Darat dan Angkatan Laut Rusia tidak puas dengan sistem Pantsir dan mencari sistem pertahanan udara baru yang lebih baik. Bagi AD Rusia, sistem pertahanan udara Pantsir terbukti terlalu berat, rumit dan tidak efektif untuk melindungi sebagian besar ancaman potensial. Untuk melindungi kapal-kapal di zona pantai dan pelabuhan, versi laut Pantsir juga terlalu mahal dan tidak terlalu efektif.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defence-blog.com