radarmiliter.com - Pemerintah Jepang mulai melakukan modernisasi kekuatan militernya menyusul meningkatnya eskalasi di lautan, khususnya di Laut China Selatan dan Timur.
Salah satu modernisasi yang dilakukan oleh Jepang adalah merubah peran kapal pengangkut helikopter JS Izumo menjadi kapal induk untuk menerbangkan pesawat tempur seperti F-35B. Dalam beberapa waktu ke depan, JS Izumo diharapkan mampu mengoperasikan pesawat tempur STOVL (short take-off vertikal landing/pendaratan jarak pendek dan vertikal).
Melansir Naval Technology, JS Izumo bukan sekedar kapal pengangkut helikopter. Meski bentuknya besar, kapal itu ternyata dilengkapi dengan sejumlah persenjataan untuk bertahan dari serangan musuh.
![]() |
Kapal Induk Jepang JS Izumo |
Salah satu senjata yang dimiliki oleh JS Izumo saat ini adalah 3 senjata close-in weapon system (CIWS) Phalanx. Phalanx adalah sistem senjata penembak cepat yang dikontrol lewat komputer.
Phalanx juga beroperasi dengan dipandu oleh radar yang dapat menghalau rudal anti-kapal serta ancaman jarak dekat lainnya di darat dan di laut. Dalam satu menit, Palanx bisa memuntahkan ribuan peluru kaliber 20 milimeter.
Melansir Raytheon Missiles and Defense, Phalanx memiliki tugas ganda. Di laut, angkatan laut menggunakan Phalanx untuk melawan rudal anti-kapal dan ancaman jarak dekat yang telah menembus garis pertahanan.
Di darat, Angkatan Darat AS menggunakan sistem senjata itu untuk mendeteksi dan melawan sistem roket, artileri, dan mortir.
Selain menembak, Phalanx memiliki fungsi pencarian, deteksi, evaluasi ancaman, hingga pelacakan. Versi Blok 1B terdapat stasiun kontrol yang memungkinkan operator untuk melacak dan mengidentifikasi target secara visual sebelum diserang.
Dengan tambahan sensor inframerah yang tampak ke depan, varian 1B dapat digunakan di laut untuk melawan helikopter dan pesawat permukaan berkecepatan tinggi.
Senjata kedua yang diandalkan oleh JS Izumo adalah SeaRAM Ship Defense System yang berperan untuk bertahan dari ancaman supersonik dan subsonik, termasuk rudal jelajah, drone, dan helikopter.
Sistem SeaRAM mampu menembakkan 11 rudal RAM ™. SeaRAM menggabungkan akurasi, jangkauan yang luas dan ketangkasan rudal kendali RAM dengan sensor pencarian dan lacak resolusi tinggi serta respons yang cepat dari sistem Phalanx Block 1B.
Seperti Phalanx, SeaRAM dapat dipasang ke semua kelas kapal. Rudal MK 44 juga digunakan dalam sistem pertahanan rudal anti-kapal SeaRAM®, menggantikan senapan Gatling M601A1 dalam sistem senjata jarak dekat Phalanx® dengan peluncur 11 putaran.
Rudal kendali RAM dirancang untuk memberikan perlindungan luar biasa bagi kapal-kapal dari semua ukuran. Sistem RAM yang supersonik, ringan, dan cepat dirancang untuk menghancurkan rudal anti-kapal.
Frekuensi radio dan desain panduan infra merah SeaRAM memberikan daya tembak tinggi bagi rudal RAM. Rudal RAM terbaru diklaim memiliki kontrol canggih dan mampu mendeteksi pemancar ancaman yang paling tenang.
Untuk mendukung operasi, JS Izumo dilengkapi dengan warfare and decoy systems, seperti NOLQ-3D-1 EW suite, Mark 36 SRBOC, anti-torpedo mobile decoy (MOD), and floating acoustic jammer (FAJ).
Selain itu, JS Izumo memiliki sensor dan sistem pemrosesan seperti sistem arah tempur OYQ-12, sistem kontrol kebakaran FCS-3, radar APSA OPS-50, radar pencarian permukaan OPS-28, dan bow sonar OQQ-23.
Sumber : cnnindonesia.com