radarmiliter.com - Para perencana pertahanan di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menentukan empat opsi desain untuk dipilih dalam program pengadaan kapal lanjutan untuk fregat berpeluru kendali kelas Martadinata (SIGMA 10514).
Dokumen dan informasi yang diberikan kepada Janes menunjukkan bahwa empat opsi desain yang terpilih adalah varian peningkatan dari desain SIGMA 10514 dari perusahaan Belanda Damen, kelas 30FFM dari pembuat kapal Jepang Mitsui, kelas Bergamini (FREMM) dari galangan kapal Italia Fincantieri, dan konsep Arrowhead 140 dari konsorsium yang dipimpin oleh Babcock.
TNI-AL mengoperasikan armada dua fregat kelas Martadinata rancangan Damen, KRI Raden Eddy Martadinata (331) dan I Gusti Ngurah Rai (332), yang masing-masing resmi ditugaskan pada April 2017 dan Januari 2018.
Beberapa bulan setelah kapal pertama dalam kelas tersebut resmi ditugaskan, Panglima TNI pada waktu itu Jenderal Gatot Nurmantyo mempelopori program Kementerian Pertahanan untuk mengevaluasi kinerja kapal, dengan tujuan untuk mempercepat pengadaan tiga kapal lanjutan. Kelas Martadinata dimaksudkan sebagai pengganti fregat kelas Ahmad Yani (Van Speijk) yang ditransfer ke Indonesia dari Belanda pada 1980-an.
Fregat kelas Martadinata berukuran panjang 105,1 m, lebar 14 m, dan memiliki hull draft 3,7 m. Didukung oleh dua mesin diesel dan dua motor elektrik dalam konfigurasi combined diesel or electric (CODOE), kapal perang tersebut dapat mencapai kecepatan tertinggi 30 kt, dan jangkauan standar 4.000 mil laut pada kecepatan 18 kt. Senjatanya termasuk meriam Leonardo (Oto Melara) Super Rapid 76/62, Rheinmetall Oerlikon 35 mm Millennium Gun, Exocet MM40 Block III dan sistem rudal pertahanan udara VL MICA.
Sumber : janes.com