![]() |
| Kapal Perang Republik Indonesia |
“Jadi, berbicara tentang estimasi anggaran pertahanan maka itu akan sangat terkait pada paradigma baru ini (Poros Maritim Dunia—red), dan ini akan mencakup tentang penentuan tugas pokok, tugas tambahan, dan sumberdaya yang akan digunakan untuk mencapai sasaran strata strategi militer yang mendukung pelaksanaan operasi pada strata strategi taktis,” kata Connie.
Selain itu, penentuan kapan dan bagaimana operasi dilakukan untuk penetapan jumlah anggaran pertahanan juga disinggung perempuan lulusan UI ini.
“Penentuan kapan, di mana, dan bagaimana, serta dalam kondisi seperti apa pelaksanaan operasi dilakukan. Kita juga harus melihat penentuan, kapan, di mana, dan bagaimana dalam kondisi seperti apa untuk menghindari pertempuran dalam rangka mendukung tujuan dan kepentingan yang lebih tinggi serta mengenai perencanaan dan pelaksanaan latihan-latihan gabungan harus menjadi bahan pertimbangan juga dalam menetapkan anggaran,” jelasnya.
Namun, Wakil Ketua ILUNI UI ini tidak menyebutkan berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan atau berapa kali lipat penambahan anggaran dari pemerintahan sebelumnya.
“Pertanyaan ini saya kira sulit dijawab dalam waktu wawancara yang berjangka pendek, karena perlu dihitung dengan baik dan itu rumit. Cuma yang pasti meningkat karena dengan perubahan paradigma pemimpin kita yang baru. Presiden Jokowi dengan Ocean Leadership-nya akan menjadikan TNI lebih outward looking,” pungkasnya.
Tentunya, tanggapan itu akan menjadi catatan penting bagi Presiden Jokowi dan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryaccudu yang baru saja dilantik menjadi Menteri Pertahanan RI untuk dapat mengoptimalkan anggaran pertahanan dalam memasuki Renstra II.
Sumber : http://jurnalmaritim.com/2014/1/2538/connie-anggaran-pertahanan-mengikuti-paradigma-poros-maritim

