![]() |
Pesawat Australia |
Dikutip dari harian Australia, Sydney Morning Herald (SMH), Jumat 24 Oktober 2014, Hesly menyebut kini mereka tinggal menunggu persetujuan terbang dan kedua pilot Australia itu bisa melanjutkan penerbangan mereka ke Cebu, Filipina. Sebelumnya, kedua pilot, Richard Wayne Maclean dan Graeme Paul Jacklin, telah setuju untuk membayar denda senilai AU$5.670 atau setara Rp60 juta.
"Kami kini tinggal menunggu persetujuan terbang. Saya pikir, mereka akan diizinkan terbang lagi pada hari Sabtu," ungkap Hesly.
Dia menyebut, kedua pilot itu dalam keadaan baik. "Untungnya, mereka juga membawa uang tunai, jadi mereka bisa membayar denda secepatnya," imbuh Hesly.
Walaupun pengalaman mereka ketika kali pertama menjejakkan kaki di Indonesia begitu tegang, namun perlahan mereka mulai betah. Hal itu terlihat, ketika kedua pilot malah ikut meminta foto bersama dengan personel TNI AU di asrama tempat mereka menginap.
Mereka melintasi wilayah udara Indonesia untuk mengantar pesawat ringan jenis Beechcraft 1966 mesin ganda dari Darwin menuju ke Cebu.
Sebelumnya, pesawat itu tidak mengantongi izin untuk melintasi wilayah udara Indonesia. Kehadiran mereka diketahui oleh otoritas Indonesia.
Menurut salah satu pilot Indonesia, Mayor Wanda Suriansyah, dua pesawat Sukhoi akhirnya diterbangkan dari Makassar menuju Kupang dan Ambon.
"Namun, pilot Australia tersebut begitu keras kepala dan menolak permintaan kami untuk turun," kata Wanda.
Alhasil, pesawat kecil itu dibidik untuk ditembak dari belakang.
"Andai saja saya diperintahkan untuk menembak, maka saat itu juga saya akan menembak jatuh pesawat itu. Namun, untungnya kedua pilot takut dan memutuskan untuk mendarat di Manado," kata dia.
Sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/551469-dokumen-pesawat-australia-yang-terobos-indonesia-telah-selesai