F16 dan Sukhoi |
"Manuver pesawat-pesawat Rusia itu menunjukkan sebuah tingkat aktivitas tak lazim di wilayah udara Uni Eropa," demikian pernyataan NATO.
Rombongan pesawat itu, yang termasuk di dalamnya pesawat pengebom strategis, jet tempur, dan pesawat tanker, terdeteksi di atas Laut Baltik, Laut Utara, Samudra Atlantik, dan Laut Hitam.
NATO segera mengirimkan pesawat tempurnya untuk melakukan pencegatan dan mengidentifikasi pesawat-pesawat Rusia yang juga terus dipantau dari darat itu. Demikian laporan dari markas besar militer NATO di Mons, Belgia.
Namun, dalam laporan itu sama sekali tidak disinggung soal krisis Ukraina atau mengaitkan insiden itu dengan krisis di Ukraina.
Sementara itu, intervensi Rusia di Ukraina, yang menurut NATO merupakan ancaman keamanan untuk AS-Eropa sejak Perang Dingin, telah membuat hubungan Rusia dan Eropa memburuk.
Negara-negara Eropa timur anggota NATO, seperti Polandia dan negara-negara Baltik yang dulu berada di bawah kendali Moskwa, sangat khawatir situasi di Ukraina akan berdampak terhadap mereka.
Kondisi ini memaksa AS dan sekutunya menempatkan pasukan dan pesawat tempur tambahan untuk meyakinkan negara-negara tersebut bahwa keamanan mereka akan tetap dijaga.
Sepanjang 2014, NATO mengatakan sudah lebih dari 100 kali mencegat pesawat-pesawat militer Rusia. Jumlah ini tiga kali lebih banyak dibanding 2013.
Sumber : kompas.com