![]() |
Kapal Selam Jepang |
Lewat revisi tersebut, Tokyo kini boleh mengekspor teknologi militer secara selektif.
Kekhawatiran Eropa disebabkan Tokyo dan Canberra telah menyepakati kerjasama teknologi kapal selam beberapa waktu lalu. Banyak pihak membaca bahwa kerjasama demikian terkait dengan Project SEA 1000 Australia guna menggantikan enam kapal selam kelas Collins.
Sebagaimana dipahami, Canberra mengalami kesulitan teknologi dalam mewujudkan 12 future submarines, sementara Australia sebelumnya menolak off the shelve dalam pengadaan kapal selam itu. Kesulitan itu juga berimbas pada biaya pengembangan yang terus meroket.
Kini pemerintahan Tony Abbott mulai bersikap realistis dengan SEA 1000, termasuk penjajakan teknologi kapal selam Jepang. Teknologi itu berbasis pada kapal selam kelas Soryu yang dioperasikan oleh JMSDF.
Berpalingnya Canberra terhadap bekas musuhnya dalam Perang Dunia Kedua itu menunjukkan kalau teknologi kapal selam Jepang telah matang dan dapat diandalkan.
Pertanyaannya adalah apakah Indonesia dalam beberapa tahun ke depan masih akan bersikeras dengan teknologi Negeri Ginseng? Mengapa teknologi Negeri Sakura tak dijadikan salah satu alternatif lain? Atau teknologi negeri di mana mantan Presiden dan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia B.J Habibie pernah belajar yaitu Jerman?
Sumber : TSM