Sukhoi TNI AU |
Pengamat Sejarah Militer dan Perang Universitas Indonesia (UI) Saleh As'ad Djamhari menilai, hal itu memang tugas seorang prajurit TNI untuk menjaga wilayah NKRI. Namun, Saleh mengaku tidak mengetahui pasti tujuan pesawat asing tersebut melintasi wilayah NKRI termasuk menguji kekuatan militer Indonesia.
"Saya tidak tahu persis mengapa tetapi yang jelas itu tugas TNI, memang menjaga kedaulatan bangsa," tegasnya di Kampus UI, Depok, Selasa (04/11/2014).
Pengajar luar biasa di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI ini menambahkan siapapun pihak asing yang melintasi wilayah negara lain harus diberikan sanksi. Tak tanggung-tanggung, setelah peringatan TNI berwenang memaksa pesawat turun bahkan boleh menembak pesawat tersebut.
"Ada aturannya dong, siapapun yang masuk tanpa izin masuki rumah orang kok tanpa izin, pekarangan orang. Enak saja, kalau enggak mau turun ya ditembak saja," tukasnya.
Sesuai hukum internasional, kata Saleh, tindakan TNI dinilai tepat. "Ini kan internasional diperingati dulu satu, dua, dan tiga, jangan takut-takut ini kan amanah bangsa," jelasnya.
Sebelumnya tiga pesawat dipaksa mendarat oleh TNI. Yakni 3 November pesawat carteran oleh warga Arab dipaksa turun di Bandara El Tari, Kupang, NTT. Pada 28 Oktober pesawat Cessna dipaksa turun di Bandara Pontianak, dan pada 22 Oktober pesawat Beechcraft dipiloti warga Australia dipaksa turun di Makassar.
Sumber : http://nasional.sindonews.com/read/919577/14/masuki-nkri-tanpa-izin-pesawat-asing-bisa-ditembak