Sukhoi SU-34 |
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, Angkatan Udara Rusia telah melakukan 4.000 misi tempur dan menghancurkan lebih dari 8.000 objek infrastruktur militer milik kelompok teroris di Suriah.
"Secara total, pesawat militer kami telah terbang sekitar 4.000 sorti, menghancurkan lebih dari 8.000 infrastruktur milik teroris. Akibatnya, militan ISIS telah melemah secara signifikan," kata Shoigu saat pertemuan Dewan Menteri Pertahanan seperti dikutip dari laman Sputniknews, Jumat (11/12/2015).
Rusia meluncurkan operasi militer di Suriah sejak 30 September 2015. Operasi militer itu dilakukan setelah mendapat permintaan dari Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS dan Front Al-Nusra, kelompok sayap Al-Qaeda.
Sejak saat itu, Angkatan Udara Rusia berkoordinasi dengan armada kapal perang laut Kaspia dan armada Laut Hitam melancarkan serangan udara. Belakangan, Rusia juga menurutkan kapal selama siluman mereka, Rostov on Don, untuk menghancurkan sejumlah posisi ISIS.
Rusia Belum Berniat Serang Basis ISIS di Libya
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Kremlin tidak memiliki rencana untuk melakukan serangan udara di wilayah Libya, yang juga menjadi basis bagi kelompok ISIS.
"Ini belum masuk dalam rencana kami. Kami tidak memiliki permintaan untuk melakukan penyerangan dari pemerintah Libya dan tidak ada permintaan semacam itu dari pemerintah Libya," kata Lavrov saat melakukan konferensi pers ketika melakukan kunjungan ke Italia seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (11/12/2015).
Dalam kesempatan itu Lavrov juga mengatakan, koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang juga membombardir ISIS di Suriah adalah mitra potensial yang efektif di republik Arab.
Sebelumnya, PBB dalam laporan terbarunya menyatakan, ISIS telah menjadikan Libya sebagai 'zona mundur' dan menjadi pusat perekrutan anggota strategis yang mampu mencapai jantung Suriah. (Baca juga: ISIS Jadikan Libya Pertahanan Terakhir)
Menurut PBB, anggota ISIS di Libya mencapai 3.000 orang. Angka ini terus berkembang dengan cepat karena didorong ketenaran kelompok itu, serta lemahnya struktur keamanan di Libya. Sedangkan di saat yang bersamaan, sejumlah pemimpin senior ISIS diyakini telah tiba di negara itu selama setahun terakhir.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1068823/41/jet-jet-tempur-rusia-hancurkan-8-000-target-teroris-1449846258