![]() |
AGM-158B JASSM-ER |
Angkatan Udara AS telah mengizinkan rudal AGM-158B, sebelumnya hanya dibawa oleh Bomber B-1B, untuk dibawa oleh pesawat tempur lain seperti, F-15E, F-16, F/A-18 Hornet, F/A-18E/F Super Hornet, dan B-52H. Kode ER atau Extended Range menunjukan bahwa rudal AGM-158B mampu menjangkau sasaran lebih jauh dari rudal AGM-158 generasi sebelumnya.
Rudal AGM-158B merupakan rudal jelajah anti kapal yang dapat mencapai target sejauh 925 km, lebih jauh dari rudal generasi sebelumnya, AGM-158A yang hanya mampu menjangkau sasaran sejauh 370 km saja. Lockheed Martin (LM) telah menyelesaikan uji coba rudal jelajah maut ini pada akhir 2014. Sebanyak 20 dari 21 percobaan penembakan berhasil dengan baik. Perusahaan industri pertahanan terkenal ini telah membuat 1.500 rudal contoh.
Angkatan Udara Amerika Serikat telah resmi menunjuk Lockheed Martin untuk memproduksi masal rudal jarak jauhudara ke permukaan ini. Kontrak pembelian 100 rudal AGM-158B lot 11 dan 12 telah ditandatangani pada Desember 2013.
Rudal udara ke permukaan jarak jauh AGM-158B (JASSM-ER) menggunakan mesin baru dan bahan bakar lebih banyak dibanding versi sebelumnya, AGM-158A. JASSM-ER merupakan rudal otonom dan memiliki presisi yang sangat tinggi yang dibuat untuk menghancurkan . target bernilai tinggi, target tetap maupun target bergerak, dan untuk menghancurkan pertahanan lawan.
Rudal jarak jauh seberat 907 kg ini dilengkapi dengan dual-mode penetrator dan hulu ledak blast-fragmentation untuk menghacurkan target. AGM-158B JASSM-ER dipandu dengan Global Positioning System (GPS) dibantu inertial navigation system (INS) dan terminal infrared homing automatic target recognition sehingga dapat mencapai target yang berjarak jauh dengan tepat.
Angkatan Udara Amerika Serikat telah mebuat kontrak pembelian AGM-158 lot 13 dan 14. Kedua lot dinegosiasikan bersama-sama sehingga dapat menekan biaya. Amerika Serikat sangat memerlukan rudal udara ke permukaan jarak jauh untuk menghadapi negara-negara yang mempunyai angkatan laut yang kuat seperti Rusia dan China. Selain Amerika Serikat, Angkatan Udara Australia, Finlandia dan Polandia juga akan membekali pesawat tempur mereka dengan rudal jarak jauh yang canggih ini.
Sumber : TSM