Saab Tawarkan Produksi Lokal Gripen dan Transfer Teknologi untuk India - Radar Militer

27 Desember 2015

Saab Tawarkan Produksi Lokal Gripen dan Transfer Teknologi untuk India

Gripen
Gripen 

Perusahaan pertahanan utama Swedia, Saab telah menawarkan untuk memproduksi pesawat tempur Gripen di India disertai dengan transfer teknologi, dalam upaya baru Saab untuk memperoleh bagian dalam rencana modernisasi Angkatan Udara India (Indian Air Force - IAF) bernilai multi-miliar dolar. Saab, yang telah kalah dalam tender Medium Multi-Role Combat Aircraft pada tahun 2011 yang dimenangkan oleh perusahaan Perancis Dassault Aviation, mengantisipasi bahwa IAF akan membutuhkan lebih dari 36 jet tempur Rafale yang dibeli India dari Perancis untuk memperkuat armada AU India yang terus menyusut .
Saab tidak hanya menawarkan untuk mendirikan basis produksi di India tetapi juga membantu dalam pengembangan kemampuan kedirgantaraan untuk 100 tahun ke depan dan menjadi mitra dalam mengembangkan versi berikutnya dari pesawat Light Combat Aircraft Tejas dan Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA), yang sedang dikembangkan dan dirancang oleh Aeronautical Development Agency.
Ulf Nilsson, kepala divisi aeronautika Saab, mengatakan kepada PTI bahwa perusahaannya sudah melakukan serangkaian pekerjaan dan mengidentifikasi mitra yang akan diajak untuk bekerjasama.
Nilsson mengatakan tawaran transfer teknologi akan "nyata" atau "sungguhan" karena mereka menawarkan India 'full system control' dan 'full software control'.
Kepala Saab (India), Jan Widerstrom mengatakan perusahaannya juga siap untuk mematuhi daftar negatif New Delhi, seperti yang dijelaskan oleh Menteri Pertahanan Manohar Parrikar dalam sebuah wawancara untuk PTI bulan lalu, ketika akan mengekspor pesawat tempur dari India ke negara-negara lain .
"Kami memiliki sistem yang hampir identik di Swedia mengenai ekspor pertahanan. Hal itu diputuskan oleh pemerintah dan kita juga tidak bisa mengekspor ke negara-negara tertentu yang hampir sama dengan daftar yang dimiliki India," kata Widerstrom.
CEO Saab Hakan Buskhe mengatakan perusahaannya akan menawarkan bantuan untuk proyek pesawat tempur ringan dalam negeri India.
Angkatan Udara India mengatakan pada bulan Oktober bahwa mereka akan membutuhkan setidaknya enam skuadron tambahan yang terdiri dari 108 jet tempur Rafale atau jet serupa untuk menopang kemampuannya.
Karena pemerintah India telah membatalkan tender multi-miliar untuk 126 pesawat MMRCA, ada harapan baru dalam industri penerbangan yang ingin memasuki India dengan penawaran baru untuk mengisi kesenjangan tersebut.
Selain Saab, Lockheed Martin AS dan Dassault Aviation Perancis telah menawarkan jet tempur mereka sejalan dengan dorongan pemerintah India untuk program 'Membuat di India'.

Sumber : http://airrecognition.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb