Combat Survival : Ular Piton Jadi Makanan Mewah Bagi Prajurit TNI - Radar Militer

01 April 2017

Combat Survival : Ular Piton Jadi Makanan Mewah Bagi Prajurit TNI

Combat Survival
Combat Survival 

Ketika satuan TNI melakukan latihan combat survival, salah satu simulasi latihan tempur SAR, mereka akan menyelamatkan diri di daerah musuh sambil melakukan perlawanan.
Materi latihan yang diberikan dalam latihan combat survival adalah teknik menyelamatkan diri di hutan lebat, di dalam air, dan di sejumlah medan berat seperti tebing terjal, menyeberang sungai dengan tali dan lainnya.
Dalam latihan combat survival di hutan pasukan yang sedang berusaha meloloskan diri dari kepungan lawan didoktrin untuk bisa melawan musuh secara hit and run dan tetap hidup dengan memanfaatkan bahan makanan alami di hutan.
Jika kesulitan mencari air misalnya, bisa menebang pohon rotan dan dari pohon itu akan keluar air yang aman untuk diminum. Cara lainnya adalah menebang pohon pisang hutan dan disisakan pokok batangnya.
Jika pokok batang pisang itu dilubangi seperti mangkok dan dibiarkan beberapa saat, air akan terkumpul serta menggenang.
Untuk mendapatkan makanan, selain bisa menangkap binatang di hutan dengan teknik menjerat, juga bisa mengumpulkan pucuk-pucuk daun muda yang aman untuk dimakan.
Salah satu tanaman yang buahnya aman dimakan adalah pohon timun-timunan atau belimbing-belimbingan, buah petai China, dan lainnya.
Jika bisa menemukan buah nangka matang atau mangga matang di pohon yang tumbuh liar di hutan benar-benar merupakan rejeki nonplok bagi para pelaku survival.
Rejeki nomplok lain yang merupakan bahan makanan mewah bagi pasukan TNI yang sedang melakukan latihan survival adalah jika menemukan ular piton.
Umumnya personel pasukan TNI sudah dilatih menangkap ular secara aman termasuk cara memakannya.
Ular piton sebesar lengan orang dewasa benar-benar menjadi bahan makanan mewah bagi pasukan TNI yang sedang melaksanakan combat survival.
Darah yang mengucur diminum langsung, kulitnya dilepas dengan cara menarik dari atas ke bawah, lalu dagingnya dibakar setelah itu disantap ramai-ramai.
Namun pada kenyataannya adalah sangat sulit mendapatkan ular piton dalam latihan SAR.
Oleh karena itu para pelatih cenderung membelinya dari pelanggan yang biasanya menyediakan ular bagi TNI. Untuk kemudian ular piton itu ‘’dikorbankan’’ dalam latihan combat survival.
Sumber : http://www.tribunnews.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb