Rudal Taurus KEDP 350 |
Terhentinya keputusan Amerika Serikat atas ekspor sistem GPS kunci menyebabkan penundaan besar dalam rencana Korea Selatan untuk mulai menggunakan rudal Taurus pada akhir tahun ini, sumber-sumber mengatakan pada hari Selasa (26/01). Pemerintah AS saat ini menunda keputusannya apakah akan menyetujui ekspor GPS receiver militer untuk proyek Korea Selatan untuk mempersenjatai jet tempurnya dengan rudal udara-ke-permukaan buatan Jerman, kata para pejabat militer dan pengadaan pertahanan Korea Selatan.
Keputusan tentang masalah tersebut diharapkan akan keluar setelah Agustus, menurut pejabat tersebut.
Komponen GPS merupakan bagian integral dari proyek integrasi rudal untuk fungsi penjejakan dan fungsi pengenaan sasaran.
Bagian yang hilang dari "puzzle" ini telah menghentikan proyek di tengah-tengah kegiatan instalasi rudal tersebut, sehingga memunculkan keraguan pada keberhasilan untuk segera dapat mengoperasikan rudal tersebut dalam tahun ini.
Sehubungan dengan proyek yang ditujukan untuk tahun ini, militer Korea Selatan dilaporkan berencana untuk mengakuisisi total sekitar 170 rudal Taurus pada semester pertama tahun depan sebagai upaya negara tersebut memperkuat pertahanan terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang terus berkembang. Rudal Taurus akan dipasang pada jet tempur F-15K atau KF-16.
Satu-satunya rudal jarak jauh di dalam inventori Angkatan Udara Republik Korea adalah sekitar 40-an rudal SLAM-ER dengan jangkauan 278 km yang dibuat oleh Boeing.
Dengan jangkauan 500 kilometer, Taurus KEDP 350 adalah rudal jelajah luncur udara yang secara otomatis dapat mendeteksi, melacak dan menghantam sasaran dan menembus dinding beton setebal enam meter.
Sumber : http://airrecognition.com/