 |
| Lanud Halim Perdanakusuma |
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyatakan rencana pemerintah untuk membangun hotel dan mall di bidang tanah seluas 41 hektar milik TNI, dekat Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, dapat membahayakan keamanan alutsista.
"Menurut saya pembangunan hotel dan mall di dekat pangkalan tempur, sangat beresiko baik untuk keamanan alutsista maupun keselamatan publik," sesal Hasanuddin lewat keterangan tertulis, Rabu (27/1/2016).
Ia menganggap penyerahan lahan TNI AU seluas 49 hektare untuk kepentingan stasiun kereta cepat di Bandara Halim Perdanakusuma sangat berlebihan.
"Padahal yang dibutuhkan untuk pembangunan stasiun kereta cepat hanya delapan hektar saja. Dan sisanya untuk hotel dan mall," ujarnya.
DPR Sesalkan Penggusuran Objek Vital Pertahanan
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin sangat menyesalkan rencana penggusuran lahan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Di situ adalah salah satu objek vital dalam sistem pertahanan. Sangat disesalkan kalau kemudian objek vital yang sangat strategis ini digusur," ujarnya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Ia menjelaskan di dalam Lanud Halim terdapat fasilitas pangkalan laju skuadron tempur TNI AU dan skuadron angkut berat serta skuadron angkut VVIP. Di dalamnya termasuk pesawat kepresidenan.
Selain itu, ada markas Komando Pertahanan Udara Nasional dan posko vital Popunas yang bertugas memantau semua pergerakan pesawat asing yang memasuki wilayah kedaulatan NKRI.
"Skuadron tempur dan skuadron angkut dengan pangkalannya tak dapat dipisahkan dari sistem pertahanan terpadu baik dengan kekuatan TNI AD, TNI AL maupun komponen-komponen pertahanan lainnya," jelasnya.
Sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/2269972/hotel-dekat-lanud-ancam-keamanan-alutsista
