Irak Ancam Usir Pasukan Turki dengan Aksi Militer - Radar Militer

02 Januari 2016

Irak Ancam Usir Pasukan Turki dengan Aksi Militer

Erdogan
Erdogan

Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaafari, meminta pasukan Turki sepenuhnya menarik diri dari wilayah negara itu. Ia menegaskan, Turki harus menghormati kedaulatan Irak atau akan menghadapi tindakan militer.
"Irak akan melakukan semua dialog damai untuk menghindari krisis, tetapi jika kami harus berperang dengan Turki untuk melindungi kedaulatan dan kekayaan kami, kami akan melakukannya," tegas Jaafari kepada wartawan pada konferensi pers di Baghdad, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (31/12/2015).
Krisis kedua negara muncul pada awal Desember ketika Turki mengerahkan pasukan dilengkapi dengan kendaraan lapis baja ke sebuah kamp di daerah Bashiqa, dekat kota Mosul. Turki menyatakan bahwa pengiriman pasukan tersebut untuk melatih pejuang para militer kelompok Sunni dan Kurdi untuk melawan ISIS.
Namun, Baghdad dengan tegas menyatakan bahwa tentara Turki tidak memiliki izin dari pemerintah Irak dan menuntut mereka ditarik. Sedangkan Ankara menyatakan bahwa pengerahan pasukan itu hanyalah rotasi rutin.
Irak Kesal Turki Belum Tarik Mundur Pasukan
Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi tidak bisa menyembunyikan kekesalannya terhadap Turki yang belum juga menarik mundur pasukannya. Ia pun mengatakan Turki tidak menghormati komitmen untuk menarik pasukannya dari Irak utara.
Dalam sebuah pernyataan, Abadi mengatakan bahwa delegasi Turki yang datang ke Irak telah berjanji akan mengumumkan bahwa Turki akan menarik pasukan setibanya di Ankara.
"Tetapi pemerintah Turki tidak menghormati perjanjian dan kami meminta pemerintah Turki untuk mengumumkan segera bahwa mereka akan menarik diri dari wilayah Irak," tegas Abadi seperti dilansir dari Reuters, Kamis (31/12/2015).
Sebelumnya, Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu kembali memastikan, pihaknya belum menarik mundur pasukan dari Irak. Davutoglu bahkan menegaskan, pihaknya tidak akan menarik pasukan dari Irak, jika Mosul belum berhasil direbut kembali dari tangan ISIS.
"Sejalan dengan permintaan dari pemerintah Irak, kami menyediakan pelatihan dan dukungan peralatan baik untuk Peshmerga dan relawan lokal di Mosul, dan dukungan kami akan berlanjut sampai Mosul dibebaskan," kata Davutoglu.
Aksi Turki di Suriah & Irak Dinilai Bentuk Ambisi Imperial Erdogan
Seruan Turki untuk memberlakukan ”zona aman” di Suriah utara dan pengerahan tentara militer ke Irak dinilai sebagai bentuk ambisi imperial Presiden Recep Tayyip Erdogan. Presiden Turki itu dituding berambisi mengembalikan kejayaan Kekaisaran Ottoman yang telah runtuh di masa silam.
Tuduhan itu disampaikan anggota oposisi atau pemberontak Suriah dari Forum Demokrat Suriah, Samir Aita kepada Sputnik, Kamis (31/12/2015).
Awal pekan ini, Duta Besar Suriah untuk PBB; Bashar Jaafari; juga menuduh Presiden Erdogan berusaha untuk menghidupkan kembali warisan kolonial Ottoman. Tuduhan itu muncul dalam surat yang dia tujukan kepada PBB.
”Turki lama telah menekankan untuk penciptaan 'zona aman' di Suriah utara. Selain itu, Turki telah memasuki Irak yang dapat dianggap sebagai bukti dari rencana Erdogan,” kata Samir Aita.
Turki telah menyerang milisi Kurdi di wilayah utara Suriah dan Irak, meskipun pasukan Kurdi dianggap sebagai sekutu utama Washington dalam perang melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Daesh.
Pada awal Desember ini, ratusan pasukan Turki dikerahkan ke Irak utara dengan dalih untuk melatih milisi Irak anti-ISIS. Tindakan Turki itu memicu kemarahan Irak dan menganggapnya sebagai “invasi”. Namun, Presiden Erdogan jutsru mengklaim pengerahan pasukan Turki ke Irak itu atas permintaan pemerintah Baghdad pada tahun lalu.

Sumber : http://international.sindonews.com/read/1073701/43/irak-ancam-usir-pasukan-turki-dengan-aksi-militer-1451574767

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb