Parlemen Eropa Serukan Embargo Senjata Terhadap Saudi - Radar Militer

28 Februari 2016

Parlemen Eropa Serukan Embargo Senjata Terhadap Saudi

Jet Tempur Arab Saudi
Jet Tempur Arab Saudi

Parlemen Eropa menyerukan kepada Uni Eropa (UE) untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Arab Saudi. Mereka menuding Arab Saudi telah menargetkan warga sipil dalam operasi udaranya di Yaman.
"Ini tentang Yaman. Pelanggaran hak asasi manusia telah mencapai tingkat yang mewajibkan Eropa untuk bertindak dan mengakhiri penjualan senjata ke Arab Saudi," kata seorang anggota parlemen kiri Inggris, Richard Howitt, dikutip dari Reuters, Kamis (25/2/2016).
Anggota parlemen UE memperingatkan kemungkinan akan ada voting untuk mendorong aksi balasan terhadap tindakan Arab Saudi. Utusan Arab Saudi sendiri telah bersua dengan anggota parlemen UE dan mencoba menghalangi sikap parlemen.
"Saudi mengatakan kepada saya, mereka mungkin memutuskan hubungan. Saya berharap itu hanya berupa kata-kata," kata Howitt. Ia menambahkan, cara tercepat untuk menghindari embargo senjata adalah dengan mengakhiri konflik di Yaman.
Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi, Abdulrahman Al Ahmed membela tindakan kerajaan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen Uni Eropa. Ia mengatakan, jika Arab Saudi tidak mengambil tindakan di Yaman, maka akan menimbulkan konsekuensi geopolitik yang amat luas.
Menurut laporan PBB, hampir 6.000 orang telah tewas sejak koalisi Arab memasuki konflik di Yaman. Dari angka itu, hampir setengah darinya adalah warga sipil.
Jet Tempur Saudi Tiba di Turki untuk Gempur ISIS
Sejumlah jet tempur Arab Saudi tiba di pangkalan militer Turki pekan ini untuk ambilbagian dalam serangan udara melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Informasi tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, Kamis, 25 Februari 2016.
"Kami berharap seluruh jet tempur itu tiba hari ini dan besok (Jumat, 26 Februari 2016)," kata Cavusoglu kepada kantor berita pemerintah, Anatolia, seraya menambahkan, perlengkapan tempur lainnya dan pasukan Saudi telah siap datang.
Menurutnya, seluruh pesawat perang Saudi akan berada di pangkalan udara Incirlik bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis yang juga akan terlibat dalam perang menumpas militan ISIS di Suriah.
Televisi swasta NTV dalam siarannya mengatakan, jet tempur Saudi F-15 akan tiba di Incirlik paa Jumat, 26 Februari 2016. Sedankan 30 perssonil militer danperalatan tempur lainnya akan tiba dengan pesawat angkut militer Hercules C-130 pada Selasa pekan depan.
Arab Saudi dan Turki, dua negara yang menumbangkan Presiden Suriah Bashar al-Assad sekaliggus ingin mengakhiri perang saudara yang telah berjalan selama lima tahun, namun rezim Suriah mendapatkan dukungan kuat dari Iran dan Rusia.
Kedua negara, Saudi dan Turki, sempat mengalami hubungan buruk setelah Riyadh mendukung tumbangnya pemerintahan Presiden Mesir, Mohammed Mursi, pada Juli 2013. Mursi adalah sekutu dekat Ankara.
Dalam beberapa kesempatan, Ankara berkali-kali menyatakan siap melakukan operasi darat di Suriah, tetapi hanya jika operasi tersebut dikoordinasikan dengan Arab Saudi dan negara Barat lainnya, termasuk anggota negara Teluk ant-koalisi ISIS.
"Kami sejak awal mendesak perlu dilakukan operasi daraat dan seluruh strategi harus dijalankan untuk mendukung serangan udara," kata Cavusoglu.

Sumber : http://international.sindonews.com/read/1088370/41/parlemen-eropa-serukan-embargo-senjata-terhadap-saudi-1456412132

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb