Pasukan Swedia |
Selama lebih dari dua abad silam, Swedia terbilang jadi negara yang paling ‘anteng’, ketika Eropa dilanda beberapa kali peperangan. Tapi dalam beberapa tahun ke depan, Swedia malah menyatakan siap tempur ke medan perang.
Isu ini jadi selingan tersendiri di benua biru, ketika sejumlah isu lainnya masih menghangat. Sebut saja sejumlah psywar antara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan Rusia, maupun ketegangan antara Rusia dan Turki sejak Sukhoi Su-24 Rusia ditembak jatuh F-16 Turki.
Rumor Swedia akan segera terlibat perang terbuka, terungkap dari sebuah ‘bocoran’ brosur jelang pertemuan tahunan otoritas Swedia, di Boden dalam waktu dekat ini.
Dalam brosur yang disingkap tabloid “Expressen”, dituliskan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Swedia, Mayjen Anders Brännström, bahwa Swedia bakal menghadapi ancaman perang dari satu pihak lawan yang mumpuni.
“Situasi global yang kita alami yang sudah dijelaskan oleh keputusan strategis, mengarahkan kesimpulan bahwa kita akan menghadapi perang dalam beberapa tahun ke depan,” tulis Mayjen Brännström dalam brosur yang bocor tersebut.
“Buat kami di Angkatan Darat, dengan segenap kekuatan yang bisa kami himpun, harus bisa mengimplementasikan keputusan-keputusan politis,” lanjutnya, sebagaimana dinukil Sputnik, Sabtu (30/1/2016).
Terdapat ambiguitas terkait siapa lawan Swedia tersebut. Terlebih, Swedia tak pernah terlibat perang dan selalu mengambil posisi netral, sejak terakhir kali bertempur pada 202 tahun lalu.
Kala itu, di tahun 1814, Swedia sempat terlibat peperangan dengan sesama negara Skandinavia (Eropa Utara) - Norwegia. Pada Perang Dunia I dan II pun, Swedia memilih jadi negara netral.
Prospek yang disebutkan Mayjen Brännström di atas, setidaknya dikuatkan dengan disahkannya perjanjian bilateral dengan Denmark, terkait peningkatan kerja sama militer. Ini jadi kesepakatan perihal militer kesekian Swedia, setelah sebelumnya juga menjalin hal yang sama dengan Finlandia.
Di sisi lain, potensi Swedia terlibat konflik terbuka sedianya sempat dibantah Panglima Tentara Swedia, Jenderal Per Micael Bydén, awal bulan ini.
“Kami harus menyadari situasi dunia. Tapi kami secara terus-menerus menerima data-data intelijen dan sudah mendeteksi sejumlah kampanye (militer negara lain)," ungkap Bydén.
"Kami juga sudah tahu bahwa di kawasan kami, soal Baltik dan peningkatan aktivitas di Arktik, area-area yang jadi isu antara Rusia dan barat,” tandasnya.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/01/30/18/1300956/swedia-siap-perang-tapi-lawan-siapa