AS Ajukan Syarat Normalisasikan Hubungan dengan Rusia - Radar Militer

28 Maret 2016

AS Ajukan Syarat Normalisasikan Hubungan dengan Rusia

Vladimir Putin dan John Kerry
Vladimir Putin dan John Kerry

Washington ingin menormalisasikan hubungan dengan Moskow. Menlu AS John Kerry menilai adanya kemajuan dalam arah ini.
Hal tersebut dinyatakan Kerry dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Rossiya 24, menanggapi pertanyaan apakah AS dan Rusia akan kembali memiliki hubungan yang normal.
“Saya yakin bahwa kami memiliki hubungan yang sangat produktif dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov, dan kami dapat dengan efektif mengatasi perbedaan sudut pandang dengan bekerja sama,” kata Kerry menambahkan.
Kerry mengunjungi Moskow selama dua hari. Pada Kamis (24/3), negosiasi AS-Rusia berlangsung sekitar delapan jam dan berlangsung dalam dua tahap. Sesi pertama adalah perbincangan Menlu AS dengan Menlu Rusia, dan kemudian yang kedua adalah pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.
Tema utama dari kunjungan kali ini adalah penyelesaian masalah di Suriah, peperangan melawan terorisme, dan perdamaian di Donbass.
Rusia dan AS sepakat untuk mengintensifkan upaya untuk menyelesaikan permasalahan di Suriah dan menyepakati jadwal berbagi tugas untuk membangun kerangka bagi transisi politik dan rancangan konstitusi baru Suriah.
Upaya ini akan berjalan seiring dengan penguatan koordinasi mengenai peperangan terhadap kelompok teroris ISIS.
Berkenaan dengan Donbass, Moskow dan Washington sepakat mengenai tidak adanya implementasi alternatif dari perjanjian Minsk. Menlu Lavrov mengatakan bahwa Rusia telah berjanji untuk meminta Republik Rakyat Donbass agar memenuhi perjanjian Minsk-2 dan berharap bahwa AS akan menekan Kiev dalam hal ini.
Kerry mengatakan bahwa presiden AS siap mencabut sanksi dengan Rusia jika semua ketentuan pada perjanjian Minsk telah terpenuhi.

Temui Putin, Menlu AS Uraikan Syarat Pencabutan Sanksi Terhadap Rusia

Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyampaikan bahwa Presiden AS Barack Obama siap mencabut sanksi terhadap Rusia jika seluruh ketentuan pada perjanjian Minsk mengenai Ukraina telah dipenuhi. Demikian hal tersebut diungkapkan sang menlu pada pertemuan dengan presiden Rusia di Moskow .
“Saya mengulangi janji yang diucapkan oleh Presiden Obama bahwa sanksi akan dicabut jika seluruh poin pada perjanjian Minsk sudah terpenuhi, termasuk penarikan seluruh pasukan senjata dan kembalinya kedaulatan wilayah perbatasan Ukraina,” kata Kerry pada perbincangan tersebut.
“Kita semua tahu bahwa dalam beberapa tahun terakhir, antara Rusia dan AS, ada beberapa perbedaan sudut pandang, tetapi diskusi substantif seperti yang berlangsung hari ini diyakini akan memberikan hasil yang lebih baik. Pada akhirnya, itu merupakan jalan yang kita pilih untuk mengatasi tantangan penting yang dihadapi dunia,” kata Kerry menambahkan.
“Selalu ada sesuatu yang layak diperjuangkan demi menggapai kemajuan,” sambung Kerry.
Saat ini, Rusia dan Amerika Serikat memiliki hubungan yang tegang sehubungan dengan situasi di Ukraina. Pada akhir Juli 2014, Uni Eropa dan Amerika Serikat dari sudut sanksi terhadap individu dan perusahaan tertentu telah beralih pada seluruh sektor ekonomi Rusia.
Pada awal bulan ini, Presiden AS Barack Obama telah memperpanjang sanksi terhadap Rusia. Kedutaan besar AS mengingatkan bahwa Obama dapat kapan saja membatalkan sanksi tersebut.
Pemerintah Ukraina pada April 2014 lalu melancarkan operasi militer terhadap Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk. Politisi Barat dan Ukraina menuduh Moskow campur tangan dalam urusan internal Ukraina. Namun Rusia menolak tuduhan tersebut.
Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa berhubungan dengan ‘bahasa sanksi’ tidak akan bisa diterima dan dinilai kontraproduktif.

Sumber : http://ria.ru/world/20160325/1396699786.html

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb