![]() |
URO Vamtac Forceshield TNI AD |
Pengiriman set pertama kendaraan URO 4x4 Vamtac ST5 ke Indonesia sebagai bagian dari program pertahanan udara ForceShield Indonesia sedang berlangsung.
Seorang juru bicara dari Thales dikonfirmasi oleh Shephard pada pameran Defence Services Asia 2016 mengatakan bahwa URO tengah berada di tahap awal penyerahan batch pertama kendaraan dalam jumlah yang disebut 'siginifikan'.
Thales adalah kontraktor utama untuk program tersebut dimana kendaraan Vamtac dilengkapi dengan peluncur Rapid Ranger dan rudal pertahanan udara Starstreak buatan Thales. Sebuah sumber mengatakan kepada Shephard bahwa sistem ini dalam tahap integrasi dan sekitar 20 kendaraan akan dikirimkan.
Kendaraan Vamtac hanya merupakan salah satu komponen dari jaringan pertahanan udara ForceShield yang akan memperlengkapi lima baterai pertahanan udara TNI-AD.
Elemen lainnya termasuk diantaranya radar Ground Master 200, fire control system dan kendaraan Land Rover yang dilengkapi dengan Lightweight Medium Launcher dan Starstreak. Integrasi sedang diselesaikan oleh mitra industri lokal Indonesia, PT. LEN.
Sebuah kendaraan Vamtac 4x4 dilengkapi dengan Rapid Ranger dan Starstreak ditampilkan di stand URO pada pameran DSA di Malaysia tapi sebelum pameran dimulai rudal Starstreak dilepas dan logo Thales RapidRanger pada peluncur ditutupi.
Sangat mungkin bahwa rekan industri Malaysia Thales, Weststar, anak perusahaan Global Komited, tidak senang bahwa sistem yang mereka integrasikan ke kendaraan GK-M1 mereka sedang ditampilkan pada chassis lain.
Juru bicara Thales mengatakan bahwa terserah kepada masing-masing pemerintah untuk memilih kendaraan yang mereka inginkan dan peluncur Starstreak akan diintegrasikan ke kendaraan tersebut.
Sebuah sumber mengatakan kepada Shephard bahwa sejumlah 'batch kecil' kendaraan Vamtac juga sedang dikirim ke Singapura, tapi tidak bisa dikonfirmasikan jumlahnya. URO memasarkan Vamtac ke Malaysia, Indonesia dan Singapura.
AD Malaysia sudah memiliki lebih dari 100 Vamtac yang dibeli dalam kontrak yang ditandatangani pada tahun 2008-09 yang meliputi 25 unit dilengkapi dengan sistem pertahanan udara Igla, 60 unit kendaraan pembawa senjata dan 18 kendaraan untuk menarik sebuah meriam ringan 105mm dan menyimpan amunisi artileri.
Sumber : http://shephardmedia.com/