Inilah Kegilaan Angkatan Udara Rusia, Serang Jet Israel Hingga Manuver di Atas Kapal Perang AS - Radar Militer

26 April 2016

Inilah Kegilaan Angkatan Udara Rusia, Serang Jet Israel Hingga Manuver di Atas Kapal Perang AS

Kegilaan Angkatan Udara Rusia
Kegilaan Angkatan Udara Rusia
Pertengahan April 2016, jet tempur Rusia melakukan manuver agresif di Laut Baltik. Walau dilaporkan tak membawa senjata, tetapi Sukhoi Su-24 itu terbang rendah di dekat kapal perang Amerika Serikat yang melakukan latihan perang bersama militer Polandia. Pentagon memprotes Moskow atas kelakuan pilot yang dinilai, "tidak profesional dan tidak aman."
Saking jengkelnya, Washington mengingatkan Negeri Beruang Merah supaya berhati-hati saat melakukan operasi militer walau sifatnya sekadar latihan. Jangan sampai aksi serampangan pilot memicu konfrontasi.
"Sesuai norma internasional, kami sebetulnya berhak menembak jatuh pesawat asing dirasa mengancam. Tolong mereka memahami bahwa ini bukan perkara main-main," kata John Kerry, Menteri Luar Negeri AS.
Bukan cuma AS saja yang mengeluhkan sepak terjang jet tempur Rusia. Inggris, Israel, ataupun Jepang ternyata mengaku pernah mengalami masalah yang sama. Inggris menuding Rusia punya agenda menyulut Perang Dingin jilid II.
Selama tiga tahun terakhir, manuver ganas Sukhoi maupun pesawat tempur Rusia jenis lainnya dirasa sudah sampai tahap mengganggu. Seringkali jet Rusia melintasi wilayah negara lain tanpa alasan khusus.
Juru bicara Moskow membantah semua tudingan itu, menjelang pertemuan NATO dan militer Rusia pertengahan tahun ini. Namun bekas pilot Uni Soviet mengakui tindakan yuniornya di AU Rusia sekarang agak berlebihan, bahkan dibanding saat era Perang Dingin tiga dekade lalu.
"Manuver tanpa rencana seperti itu bisa memicu insiden yang juga tak kita inginkan," ujarnya kepada the Daily Signal.
Seperti apa dan di mana saja insiden melibatkan aksi jet tempur Rusia bikin militer negara lain meradang? Berikut rangkumannya.

1. Jet Israel ditembaki Sukhoi di wilayah udara Suriah

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan memprotes pemerintah Rusia. Negeri Bintang Daud mengklaim pesawat tempurnya ditembak dua kali oleh jet tempur jenis Sukhoi. Insiden itu terjadi di wilayah udara Suriah.
Israel tidak merinci kapan dan di koordinat berapa serangan jet Rusia terjadi. Pernyataan Netanyahu serta informasi adanya penembakan dilansir oleh surat kabar Yedioth Ahronoth, Jumat (22/4).
Dalam laporan terpisah, stasiun televisi Channel 10 menyatakan serangan jet Rusia itu kemungkinan terjadi pekan lalu. Ada indikasi pesawat tempur kedua negara berpapasan di pesisir laut Mediterania wilayah Suriah. Kemungkinan lainnya, pesawat Negeri Zionis diserang oleh jet tempur Rusia pada awal Maret 2016.
Saat dikonfirmasi oleh Kantor Berita Reuters, juru bicara pemerintah Rusia maupun Israel menolak berkomentar.
Insiden ini kemungkinan terjadi karena Rusia maupun Israel mengerahkan kekuatan udara ke Suriah untuk tujuan berbeda. Negeri Beruang Merah membantu rezim Presiden Basyar al-Assad melawan pemberontak serta ISIS. Sedangkan Israel beberapa kali mengirim pesawat tempur untuk menyerang markas senjata Hizbullah, militan Syiah asal Libanon yang sedang di Suriah mendukung pemerintahan Assad.

2. Jet Rusia terbang rendah dekat kapal perang AS

Insiden antara Amerika Serikat dan Rusia nyaris terjadi di Laut Baltik. Sebuah Sukhoi Su-24 terbang rendah, melakukan manuver agresif ke kapal perusak USS Donald Cook. Pesawat turun hingga ketinggian 22 meter di atas kapal.
Pejabat tinggi Kementerian Pertahanan AS mengatakan saking rendahnya manuver jet tempur itu, air laut sampai beriak di sekitar kapal. Selain satu jet tempur, tujuh helikopter Rusia jenis KA-27 Helix terbang berurutan di atas USS Donald Cook, seperti dilansir TIME, Kamis (14/4).
Pentagon menuding Rusia sedang melakukan simulasi agresif, karena menargetkan kapal AS sebagai sasaran. Insiden itu terjadi tiga kali pada dua hari lalu di perairan internasional.
Kapal perusak milik AS sedang mengangkut helikopter milik tentara Polandia di geladak, saat insiden itu terjadi. AS sedang melakukan latihan perang rutin di perairan internasional. Insiden ini terekam kamera, lalu diunggah ke Youtube.

3. Nyelonong ke wilayah Jepang, jet Rusia diusir

Pemerintah Jepang pada September 2015 melayangkan protes kepada Moskow. Jet tempur yang dipercaya milik Rusia, memasuki wilayah udara mereka. Negeri Matahari Terbit segera mengirim empat jet tempur untuk mengusir pesawat asing itu, Rabu (16/9).
Kementerian Luar Negeri Jepang dengan segera mengirim nota protes setelah pesawat itu memasuki wilayah pantai di paling utara Pulau Hokkaido, dekat dengan Pulau Kuril yang disengketakan.
"Badan Pertahanan udara Jepang bergegas untuk menghadang pesawat penyusup, yang diyakini adalah Rusia, dengan empat jet tempur," ucap seorang pejabat kementerian pertahanan seperti dilansir dari laman france24.
"Kami telah membuat protes melalui kedutaan Besar Rusia di Tokyo, namun pihak Rusia tidak langsung memberi konfirmasi terkait dan hanya menyebut akan memeriksa hal itu," imbuh pejabat kementerian luar negeri Jepang.
Badan Pertahanan udara Jepang bergegas untuk menghadang empat jet penyusup itu, yang diyakini adalah Rusia, sebut seorang pejabat kementerian pertahanan
"Jika benar ini adalah Rusia, ini akan menjadi kali pertama mereka sejak memasuki wilayah Jepang terakhir Agustus 2013, ketika dua pesawat Tu-95 dicegat di lepas barat Pulau Okinoshima," lanjutnya.
Dilaporkan, 16 detik setelah kepergok patroli udara Jepang, pesawat yang dicurigai dari Rusia ini langsung bermanuver ke Pulau Kuril yang jadi sengketa.
Diketahui, Pulau itu adalah pulau yang direbut oleh pasukan Soviet seusai Jepang menyerah pada Perang Dunia II.

4. Inggris usir rombongan 9 jet tempur Rusia di Baltik

Pesawat tempur Inggris mencegat sembilan jet tempur Rusia yang disinyalir berusaha melakukan manuver provokatif di wilayah udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Juni 2015.
Rombongan jet yang dikirim ke area Baltik itu dinilai provokasi terparah antara Rusia terhadap koalisi negara Barat sejak terakhir kali pecah Perang Dingin akhir 1960-an.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (19/6), pesawat tempur yang dikirim Rusia ke kawasan utara Estonia merupakan jenis Supersonic MiG 31 Foxhound. Angkatan Udara Inggris (RAF) segera mengirim dua jet Typhoon karena di Markas Amari, dekat lokasi yang dilintasi jet Rusia, terdapat seribu prajurit Inggris yang bertugas untuk NATO.
Tercatat empat kali insiden pencegatan pesawat itu harus dilakukan oleh RAF. "Sepanjang dinas, saya belum pernah melihat provokasi semacam ini," kata Letnan Penerbang Oli Fleming yang bertugas di salah satu jet Inggris ketika insiden ini terjadi.
Kementerian Pertahanan Inggris menuduh sembilan jet yang dikirim Rusia menunjukkan Presiden Vladimir Putin ingin menyulut api peperangan.
"Ini tidak main-main, Britania Raya menegaskan manuver jet Rusia sebagai sebuah ancaman," kata Menteri Pertahanan Michael Fallon.
"Kini sudah saatnya kita mendemonstrasikan sebuah komitmen pertahanan kolektif yang juga merupakan peringatan kepada Putin, jika provokasinya tidak akan menggoyahkan aliansi NATO atau Inggris Raya untuk saling bekerja sama."

5. Aksi paling berbahaya, jet Rusia vs armada AU Turki

Ini adalah puncak dari rangkaian agresivitas armada udara Rusia beberapa tahun belakangan. Konfrontasi terlanjur pecah, dengan tewasnya pilot Rusia karena pesawat mereka ditembak jatuh pada 24 November 2015 oleh F-16 milik Turki.
Rusia dituding melanggar udara Turki, setelah terbang di wilayah utara Suriah. Sebaliknya, Rusia merasa masih berada di Suriah, sehingga tak terima pesawat mereka ditembak jatuh.
Saling tuding berujung pada bekunya hubungan diplomatik. Rusia menjatuhkan sanksi ekonomi sepihak kepada Turki. Presiden Vladimir Putin menuding Turki menembak jet mereka karena sedang melindungi bisnis minyak ISIS di perbatasan.
Tensi kedua negara tidak mereda memasuki 2016. Pada 30 Januari lalu, Ankara kembali menuding jet tempur kiriman Kremlin melanggar wilayah mereka.
Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan, mengecam pelanggaran jet Rusia yang kedua kalinya kurang dari lima bulan. "Rusia akan menerima akibatnya jika terus melakukan pelanggaran atas kedaulatan negara kami," kata Erdogan.
"Tindakan sembrono semacam itu tidak akan menguntungkan Federasi Rusia, hubungan Rusia dengan NATO, serta bagi perdamaian dunia," imbuh sang Presiden Turki.
Dikonfirmasi terpisah, Moskow membantah klaim Turki. Data militer Negeri Beruang Merah mencatat tidak ada jet tempur yang beroperasi di sekitar perbatasan Suriah-Turki sepanjang akhir Januari.
"Pernyataan Turki adalah sepenuhnya propaganda tanpa dasar," kata Igor Konanshenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia.

Sumber : http://www.merdeka.com/dunia/5-kegilaan-angkatan-udara-rusia-serang-jet-israel-hingga-kapal-as.html

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb