Resimen Scout Ranger Pasukan Khusus Filipina yang Ditakuti Abu Sayyaf - Radar Militer

05 April 2016

Resimen Scout Ranger Pasukan Khusus Filipina yang Ditakuti Abu Sayyaf

 Resimen Scout Ranger Filipina
 Resimen Scout Ranger Filipina

Bulan sudah memasuki awal April. Sementara tenggat waktu penyerahan uang tebusan kepada kelompok milisi Abu Sayyaf yang menyandera sepuluh Warga Negara Indonesia - tinggal satu minggu lagi.
Menghadapi situasi yang semakin kritis ini, Presiden Joko Widodo tak berpangku tangan. Presiden telah menghubungi Presiden Filipina Benigno Aquino III, untuk membahas upaya pembebasan sandera.
Namun, sepertinya pemerintah masih harus menunggu signal Filipina yang belum pula mengizinkan TNI masuk wilayahnya.
Hal ini menjadi wajar Filipina ingin menyelesaikan masalahnya dengan kekuatan sendiri. Terlebih, Abu Sayyaf sudah menjadi kepentingan nasional mereka.
Seperti diketahui, Filipina juga memiliki unit tempur khusus seperti Gultor Kopassus atau Denjaka Marinir. Namanya Resimen Scout Rangers atau 1st Scout Ranger Regiment.
Resimen ini sudah biasa berhadapan dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF) dan Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Seperti apakah pasukan khusus kebanggaan Filipina itu?
Scout Ranger merupakan pasukan komando elit utama di bawah Komando Pusat Operasi Khusus Angkatan Bersenjata Filipina yang dibentuk pada 25 November 1950.
Mengutip situs globalsecurity.org, Jumat, 1 April 2016, mereka berspesifikasi khusus perang antigerilya dan salah satu unit tempur terbaik dunia.
Disebut terbaik dari terbaik lantaran resimen ini adalah gabungan dari tiga pasukan khusus dari tiga matra yaitu darat (1st Special Forces Regiment), laut (Philippine Marine Corps Force Recon Battalion) dan udara (710th Special Operations Wing).
"We Strike"
Artinya, unit khusus yang bermarkas di Bulacan ini harus mampu beroperasi di mana saja dan harus mematikan. Karakter unit ini sangat cocok untuk menghadapi pasukan pemberontak yang licik, lincah dan suka berpindah-pindah.
Namanya juga unit khusus. Proses rekrutmen pun juga super selektif. Untuk memenuhi syarat menjadi unit nan mematikan itu masing-masing calon Scout Ranger wajib terampil dalam seni perang.
Selain itu, calon anggota harus memiliki keganasan melebihi macan kumbang dan semangat pemenang. Mereka dilatih untuk menjadi spesialis dalam serangan kecil, efektif dan tak terlihat.
Mereka juga harus merebut kendali dari tangan lawan, menguasai pengintaian serta serangan dadakan. Singkatnya, setiap prajurit komando harus menjadi pejuang sempurna dan tak kenal lelah memburu musuh.
Unit yang memiliki motto "We Strike" ini diketahui berkekuatan empat batalion dengan jumlah personil sekitar 5.000 prajurit. Saat ini, Scout Ranger dipimpin oleh Brigjen Noel Coballes.
Sementara operasi khusus yang dilakoninya antara lain Operation Enduring Freedom, Philippines Anti-guerilla operations against the NPA serta pemberontak MILF.

TNI Tunggu Izin Filipina Selamatkan WNI dari Abu Sayyaf

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku pihaknya saat ini hanya bisa menunggu izin Filipina untuk bisa beroperasi di negara itu demi membebaskan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf pada pembajakan kapal, 26 Maret lalu. Pasalnya, TNI tidak bisa begitu saja bertindak tanpa izin dari Filipina, yang wilayahnya jadi lokasi penyanderaan WNI.
Jenderal Gatot mengatakan, Pemerintah Indonesia harus menghormati teritori negara-negara tetangga. Kendati demikian, berdasarkan hasil koordinasi, Filipina berjanji dengan berbagai cara untuk membebaskan sandera warga Indonesia.
"Kita menunggu, sama saja kalau ada pembajakan di daerah kita, negara lain tidak boleh masuk kan? Kita harus yakin niat baik negara Filipina. Mereka berjanji akan berusaha dengan berbagai cara untuk membebaskan sandera," ujarnya saat menghadiri panen raya serentak di Lombok NTB, Sabtu 2 Maret 2016.
Sebagai bentuk perhatian, TNI masih menawarkan apapun yang diperlukan negara Filipina. Segala bentuk bantuan kekuatan ataupun persenjataan, guna membebaskan sandera warga Indonesia.
Jenderal Gatot Nurmantyo menambahkan, perkara ini berbeda halnya dengan kejadian penyanderaan beberapa waktu lalu di Thailand. Pihak negeri Gajah Putih itu memberikan kewenangan pada tentara Indonesia untuk bergerak melakukan operasi, hingga semua berjalan dengan baik.
Hingga saat ini, tentara Indonesia belum dapat bergerak sebelum ada izin dari negara Filipina. Bahkan selama ini, diutarakannya, TNI tidak berkomunikasi dengan pembajak, selama ini yang memonitor adalah pemerintah Filipina.
"TNI tidak berkomunikasi dengan pembajak, TNI selama ini memonitor dan mempersiapkan segala sesuatu apabila diperlukan," kata dia.

Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/755020-ini-pasukan-khusus-filipina-yang-ditakuti-abu-sayyaf

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb